Pelonggaran Lepas Masker di Luar Ruangan Bikin Waswas, Begini Cara Mengatasinya

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo membuat kebijakan pelonggaran penggunaan masker di luar ruangan.

Penulis: Patayatul Wahidah | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
TRIBUNLOMBOK.COM/REZA EKA ADI
dr Marisa Syavitri Dilaga selaku staf Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dalam acara Bincang Tribun Lombok, Rabu (25/5/2022) (kanan). 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Patayatul Wahidah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo membuat kebijakan pelonggaran penggunaan masker di luar ruangan.

Imbauan ini menuai beragam reaksi masyarakat, ada yang merasa bersyukur dengan kondisi ini tetapi tak sedikit pula warga masih waswas membuka masker.

Seperti, Shakila siswi SMP 6 Mataram yang mengaku masih khawatir membuka masker di ruang publik.

“Kalau masih kaya gini tapi ada kerumunan sebaiknya ndak usah sih dilepas maskernya,” kata Shakila pada Rabu (18/5/2022) lalu.

Sementara itu dr Marisa Syavitri Dilaga selaku staf Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi NTB, dalam acara Bincang Tribun Lombok, Rabu (25/5/2022) memberikan tips untuk mengurasi rasa khawatir saat melepas masker di luar ruangan.

Baca juga: 384 JCH Kota Mataram Siap Berangkat Tanggal 20 Juni 2022, Sudah Vaksin Meningitis & Vaksin Covid-19

“Untuk tipsnya sendiri kita harus tetap menjaga prokes, prokesnya yang 5M,” kata dokter Sasya sapaan akrabnya.

Meskipun penggunaan masker di luar ruang tidak lagi diwajibkan tetapi ia tetap mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga jarak.

Kemudian menjaga mobilisasi selain itu tetap dianjurkan mencuci tangan.

Untuk menjaga protokol kesehatan, kata dokter Sasya kembali lagi pada kesadaran diri masing-masing orang.

Baca juga: BREAKING NEWS: Ketua MK Asal Bima Resmi Nikahi Adik Presiden Jokowi

Baca juga: Mengenal Melinda Trihapsari, Siswi Lombok Timur yang Wakili NTB di Paskibraka Nasional 2022

“Jadi kesadaran diri masyarakat bagaimana cara dia melindungi dirinya sendiri dan orang lain,” jelasnya.

Penyediaan fasilitas seperti handsanitizer, tempat cuci tangan dan pengecekan suhu tubuh dinilai harus tetap ada meskipu kasus Covid-19 telah melandai.

Sebab, mencuci tangan tidak hanya mencegah Covid-19 saja tetapi juga penyakit lain seperti diare maupun hepatitis.

“Masih tetap perlu,” terangnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved