Sandiaga Sebut Kunjungan Wisatawan ke Bali Meningkat Drastis, Terbanyak dari Australia dan Inggris

Kebijakan tanpa tes PCR dipandang perlu untuk meningkatkan daya saing pariwisata dengan negara kompetitor tetangga, seperti Singapura, Malaysia

Editor: Dion DB Putra
Dok.Kemenparekraf RI
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Salahuddin Uno. 

TRIBUNLOMBOK.COM, DENPASAR - Kebijakan relaksasi tanpa tes PCR saat keberangkatan bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN), dapat menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam mendorong maskapai internasional untuk membuka lebih banyak rute penerbangannya ke Bali.

Kebijakan tanpa tes PCR dipandang perlu untuk meningkatkan daya saing pariwisata dengan negara kompetitor tetangga, seperti Singapura, Malaysia dan Thailand yang lebih dulu memberlakukan kebijakan tersebut, sehingga berdampak kepada pemulihan ekonomi nasional, khususnya sektor pariwisata.

Baca juga: Rekomendasi Tempat Berlibur di Lombok Utara yang Jadi Favorit Wisatawan

Baca juga: Wisata Air Terjun Babak Pelangi di Lombok Tengah Rusak, Pengelola: Wisatawan Turun Drastis

Hal ini disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Salahuddin Uno dalam konferensi pers mingguan yang digelar secara hybrid dari Gedung Sapta Pesona Jakarta, Senin (23/5/2022).

Menparekraf Sandiaga menyampaikan berdasarkan rilis data statistik Kemenparekraf per Maret 2022, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang masuk melalui entry point Bandara Ngurah Rai menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan atas dampak pembukaan border sebesar 1.030,47 persen pada Maret 2022 dibanding Februari 2022.

Selain itu, pada April 2022 top 5 wisatawan mancanegara terbanyak yang berkunjung ke Bali berasal dari Australia, United Kingdom (Inggris), Singapura, USA dan Prancis.

Sebagai upaya optimalisasi kunjungan wisatawan mancanegara, Kemenparekraf berperan aktif dengan berkolaborasi bersama perusahaan maskapai internasional untuk menambah kuantitas ataupun jadwal penerbangan ke Indonesia khususnya Bali.

"Peran aktif tersebut salah satunya diimplementasikan melalui program promosi dengan skema Kerja Sama Terpadu. Kerjasama ini dilakukan dengan perusahaan maskapai atau wholesaler di originasi maupun Indonesia," imbuh Sandiaga.

Kerja sama ini diharapkan mampu meningkatkan awareness pariwisata Indonesia, dan mendorong antusiasme wisatawan untuk berkunjung dengan menyajikan informasi yang holistik akan pariwisata melalui narasi yang tepat sesuai dengan karakter dan minat wisatawan.

"Sebagai informasi, saat ini kami juga mulai memaksimalkan kegiatan promosi dan selling dengan melibatkan industri di berbagai negara, seperti tourism market di berbagai negara. Beberapa waktu kemarin Kemenparekraf memfasilitasi industri untuk ikut serta di ajang ATM Dubai serta South Asia's Travel & Tourism Exchange (SATTE) di India," ungkapnya.

Kegiatan ini diharapkan dapat berdampak positif dengan kembali meningkatnya kunjungan wisman ke Indonesia dan mendorong semakin geliatnya industri penerbangan internasional.

Dengan adanya peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia,
khususnya Bali, diharapkan seluruh stakeholders dapat menerima manfaat yang besar sehingga mampu menggerakan roda perekonomian melalui sektor pariwisata sebagai sektor utama di Bali.

"Kami di Kemenparekraf mengimbau agar wisman tetap menjaga prokes dan aturan yang telah ditetapkan oleh Satgas tersebut. Kami juga mengimbau pengelola wisata dan wisatawan tetap disiplin dalam penggunaan aplikasi PeduliLindungi di tempat-tempat wisata," tegas Sandiaga.

Selain itu, antisipasi pemerintah dalam hal ini Kemenparekraf, guna memastikan kenyamanan dan keselamatan di destinasi wisata secara konkret adalah berperan aktif dengan mendorong seluruh industri wisata (termasuk akomodasi dan restoran) dan destinasi wisata untuk tegas dalam menerapkan protokol kesehatan yang berbasis pada CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability).

Upaya tersebut juga telah tercantum pada aktivasi program komunikasi Kemenparekraf melalui awareness campaign 3 utmost effort ke wisatawan mancanegara, seperti capaian tinggi vaksinasi, implementasi CHSE serta penegasan terhadap penerapan safety protocol dengan tetap menggunakan masker dan menerapkan protokol kesehatan 3M yang dapat memberikan keamanan dan kenyamanan saat berwisata.

Dengan adanya upaya tersebut kami berharap dapat membangun kepercayaan kepada wisatawan bahwa Indonesia layak dan aman dikunjungi, sehingga memberikan manfaat yang luas kepada masyarakat, khususnya dalam peningkatan pendapatan yang berimplikasi pada akselerasi pemulihan ekonomi melalui sektor pariwisata.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved