Wisata NTB
PAD Bergantung Pada Pariwisata, Lombok Utara Mulai Bangkit
Gejala kebangkitan ekonomi pariwisata terlihat setelah Gili Tramena (Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air) kembali dikunjungi banyak wisatawan
Penulis: Robbyan Abel Ramdhon | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Robbyan Abel Ramdhon
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT – Lombok Utara menyiapkan strategi recovery pariwisata pasca pandemi covid-19.
Gejala kebangkitan ekonomi pariwisata pun kian terlihat setelah Gili Tramena (Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air) kembali dikunjungi banyak wisatawan baik lokal hingga mancanegara.
Peningkatan ini tak lepas dari dampak periode lebaran sepekan lalu dan dibukanya kembali penerbangan internasional per 1 Mei kemarin.
Dari data yang dibagikan Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kantor Unit Penyelenggaraan Pelabuhan kelas II Pemenang kepada Tribunlombok.com, diketahui dari tanggal 17 April sampai 16 Mei 2022, jumlah tamu dari Bali yang datang melalui pintu Pelabuhan Bangsal (Lombok Utara) mencapai 9507 orang.
Baca juga: Pasca Pandemi, Kunjungan Wisatawan Ke Tiga Gili Meningkat 40 Hingga 50 Persen
Angka ini naik hingga 40 persen dibandingkan sejak dua tahun terakhir.
Disampaikan Kabid Promosi Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Utara, Raden Santio Wibo, pihaknya kini telah mulai membangun kolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat hingga asosiasi pengusaha wisata untuk mengembalikan kehidupan ekonomi masyarakat.
Terlebih, sambungnya, Lombok Utara, menjadi daerah yang mayoritas pekerja produktifnya bergantung pada sektor pariwisata.
“PAD (Pendapatan Asli Daerah) Lombok Utara 70 persen dari sektor wisata sebagai andalan. Karena itu kami mengganteng kawan-kawan pelaku wisata dan asosiasi untuk keroyokan membangun kembali kehidupan ekonomi melalui bidang pariwisata ini,” ungkap Kabid Santio, Kamis (19/5/2022).
Baca juga: Rekomendasi Tempat Nongkrong di Gili Trawangan, Dari Sunset Point hingga Cafe Vegetarian
Namun demikian, ia menjelaskan, kolaborasi ini memang akan terasa lebih sulit karena pihaknya sedang berupaya melakukan pembangunan dengan kondisi yang sama sekali kosong.
“Kita tidak sedang memulai dari posisi normal, tapi mulai dari nol. Setelah dilanda gempa, masuk lagi pandemi,” kata Kabid Santio, Kamis (19/5/2022).
Bersama para pelaku ekonomi wisata dan asosiasi, ia mengatakan, pihaknya akan mendorong strategi penyelenggaraan event-event seni dan budaya di lingkup pariwisata hingga hotel-hotel.
“Maka dari itu sejak bulan September, kita sudah mulai menyelenggarakan berbagai event di berbagai kawasan wisata di Lombok Utara,” tandasnya.
Ia menambahkan, event-event olahraga internasional yang diselenggarakan di NTB berkat keberadaan Sirkuit Mandalika pun memberikan efek positif bagi percepatan pembangunan ekonomi wisata di Lombok Utara.
“Momen tiga hari itu (MotoGP Mandalika) benar-benar dimanfaatkan oleh teman-teman di lapangan,” katanya.

Kabid Santio menegaskan, pihaknya akan terus bekerjasama dengan berbagai elemen masyarakat untuk menggaungkan kebangkitan kembali pariwisata Lombok Utara.
Baca juga: Rekomendasi Kuliner Murah di Gili Trawangan, Mulai Dari Rp15 ribuan
Berkaitan dengan itu, ia mengajak masyarakat untuk kembali berkunjung ke Lombok Utara karena berbagai hal baru telah disiapkan untuk menyambut mereka.
“Fasilitas-fasilitas di tempat wisata mulai kita perbarui, event-event di hotel maupun kawasan wisata rutin kita adakan. Ini akan menjadi pengalaman berlibur yang menyenangkan,” pungkasnya.
(*)