Pasca Pandemi, Kunjungan Wisatawan Ke Tiga Gili Meningkat 40 Hingga 50 Persen

Akan tetapi kenaikan tersebut belum maksimal jika melihat dari kapasitas penginapan di Gili Tramena 7 ribu kamar maka jumlah tersebut masih kurang..

Penulis: Patayatul Wahidah | Editor: Lalu Helmi
TRIBUNLOMBOK.COM/ROBBYAN ABEL RAMDHON
Salah satu papan ucapan selamat datang di Gili Trawangan terpasang dekat loket penjualan tiket kapak. 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Patayatul Wahidah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Setelah sempat terkungkung karena pandemi Covid-19, kunjungan wisatawan ke tiga gili yakni Gili Terawangan, Gili Meno dan Gili Air di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat pada tahun ini mengalami peningkatan.

Ketua Indonesia Hotel General Manager Association (IHGMA) NTB Lalu Kusnawan mengatakan kunjungan ke tiga Gili Tramena pasca Covid-19 telah berada di angka 40 hingga 50 persen.

Akan tetapi kenaikan tersebut belum maksimal jika melihat dari kapasitas penginapan di Gili Tramena 7 ribu kamar maka jumlah tersebut masih kurang dari 40 persen.

Baca juga: Lebaran 2022, Kasus Kecelakaan Lalu Lintas di Lombok Timur Naik 40 Persen

Baca juga: WASPADA Melintas di Pusuk, Mobil Kia Picanto Nyungsep ke Saluran

“Tetapi jika diukur signifikan ya ini cukup signifikan,” kata Lalu Kusnawan di Mataram, Senin 9 Mei 2022.

Rata-rata jumlah kunjungan per harinya ke tiga Gili mencapai 400 hingga 500 orang.

Pasca lebaran, kata Kusnawan terjadi penurunan jumlah wisatawan meskipun tidak signifikan.

Akan tetapi pada akhir Mei hingga Agustus 2021 kembali terjadi peningkatan kunjungan.

“Bahkan beberapa properti itu sudah memasang tarif normal ya semoga pariwisata bisa pulih,” harapnya.

Dengan meningkatnya jumlah kunjungan ke Gili Tramena, Kusnawan berharap sarana kesehatan di destinasi wisata tersebut bisa difasilitasi dan diawasi oleh Pemkab terkait.

Sebelumnya tarif sarana kesehatan di Gili Tramena yang tidak terkontrol sempat menjadi persoalan.

Sehingga ia berharap Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Utara utamanya dapat mengontrol tarif sarana kesehatan pada lokasi wisata tersebut.

“Sekarang hanya ada satu klinik dan Pustu (Puskesmas Pembantu) untuk masyarakat tapi kalau kita berbicara mengenai international destination perlu fasilitas yang lebih memadai untuk para tamu,” jelasnya.

Pihaknya mengharapkan Pemkab Lombok Utara dapat menjalin kerja sama dengan klinik swasta yang telah beroperasi di Gili Tramena.

Selain itu, Kusniawan juga berharap Pemda NTB dapat memberikan keringanan bagi pengusaha Gili Tramena khususnya dan pengusaha di NTB umumnya dalam membayar pajak.

“Tapi paling tidak ada keringanan dari Pemda apakah bentuknya diskon atau dicicil nah ini kan kembali ke masing-masing kabupaten/kota,” pungkasnya.

Sebab, menurutnya para pengusaha saat ini membutuhkan waktu untuk bisa pulih kembali dari pengaruh pandemi Covid-19.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved