Kuliner Ayam Taliwang dan Cerorot Dipilih sebagai Subsektor Ekonomi Kreatif Unggulan Kota Mataram
Sektor kuliner yakni ayam taliwang sebagai makanan utama dan jajanan cerorot sebagai makanan ringan
Penulis: Patayatul Wahidah | Editor: Lalu Helmi
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Patayatul Wahidah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Sektor kuliner yakni ayam taliwang sebagai makanan utama dan jajanan cerorot sebagai makanan ringan dipilih menjadi subsektor ekonomi kreatif unggulan dari Kota Mataram.
Dipilihnya kuliner sebagai subsektor ekonomi kreatif unggulan setelah melalui proses diskusi panjang yang dilakukan antar perwakilan akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah dan media dalam diskusi kelompok terpumpun (terkumpul, terhimpun, terpusat) yang diselenggarakan oleh Direktorat Infrastruktur Ekonomi Kreatif Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreaktif RI, Kamis 19 Mei 2022.
“Saya kira di Mataram, kami sudah berkeliling kemarin ada beberapa sektor yang telah mewakili ke kriya atau pun fesyen tinggal diliat kekhasan dari masing-masing subsektor,” kata Andreas Syah Pahlevi sebagai tim penilai dalam diskusi kelompok terpumpun (terkumpul, terhimpun, terpusat) Uji Petik Penilaian Mandiri Kabupaten Kota Kreatif Indonesia (PMK3I) Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Baca juga: Kemenparekraf Gelar Diskusi Kelompok Terpumpun Subsektor Ekonomi Kreatif Unggulan di Mataram
Baca juga: 3 Catatan Mentor Inkubasi Kuliner Kemenparekraf agar UMKM Kuliner Lombok Go Internasional
Dalam kegiatan tersebut Tim Uji Petik Penilaian Mandiri Kabupaten Kota Kreatif Indonesia (PMK3I) Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) membeberkan program Kabupaten/Kota kreatif Indonesia dan langkah langkah rencana program yang akan mereka lakukan untuk membimbing Kota Mataram menuju kota kreatif.
Serta merokomendasikan kuliner ayam taliwang dan jajanan cerorot sebagi lokomotif penggerak ekonomi kreatif.
Proses diskusi dilakukan dengan membagi perwakilan setiap sektor ke dalam kelompok yang lebih kecil.
Kemudian diskusi dilakukan untuk memilih sektor mana yang dapat dijadikan sebagai ikon Kota Mataram.
Lantas, ayam taliwang sebagai makanan utama dipilih.
Lalu, jajanan cerorot yang memiliki bentuk khas layaknya terompet mini didapuk menjadi camilan.
Hasil keputusan dari diskusi ini kemudian diterapkan dalam bentuk berita acara yang isinya disepakati bersama oleh seluruh sektor.
“Nanti berita acara ini akan ditandatangani oleh Wali Kota Mataramsebagai pembuat regulasi, jadi ini diskusinya bukan main-main,” jelas Ramalis Subandi selaku tim penilai dalam diskusi kelompok terpumpun (terkumpul, terhimpun, terpusat) tersebut.
Setelah ditanda tangani oleh Wali Kota Mataram, berita acara tersebut akan menjadi acuan untuk mendorong sektor kuliner di Kota Mataram.
(*)