Berita Lombok Timur
Kementerian Kelautan Terus Kembangkan Kampung Budidaya Lobster Telong-elong Lombok Timur
Sebanyak Rp 13,8 miliar digelontorkan untuk penataan dan pembangunan berbagai fasilitas di kawasan tersebut
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Wahyu Widiyantoro
"Kita belum bisa pastikan apakah bisa dieksekusi di tahun ini. Terlebih lagi kita terlebih dahulu harus mempersiapkan infrastruktur seperti pembebasan lahan dan lainnya. Baru setelah itu anggaran bisa dieksekusi," tutupnya.
Sebelumnya, Bupati H M Sukiman Azmy mengatakan, wilayah selatan Lombok Timur terutama Jerowaru memiliki potensi ekonomi yang sangat besar untuk pengembangan budidaya lobster dan usaha hasil laut lainnya.
Atas dasar itulah pemerintah pusat memberikan perhatian serius.
Berbagai upaya dilakukan pemerintah daerah untuk pengembangan.
Mulai dari penataan hingga relokasi warga yang bermukim di pinggir pantai.
"Warga yang menghuni sempadan pantai kita relokasi dan dibangunkan sebanyak 30 unit rumah layak huni bekerjasama dengan TNI. Rumah warga yang kita bangun itu sekaligus akan kita berikan dengan sertifikatnya. Dengan demikian kita berharap warga ini tidak lagi kembali bermukim di sepadan pantai," ucap Sukiman.
Di bagian Selatan Lombok Timur terdapat 1.762 petani lobster yang tergabung dan tersebar dari Jerowaru hingga Batu Nampar.
Dari jumlah tersebut, terang Zainuddin, terbagi dalam 147 kelompok di kawasan Jerowaru.
Bahkan di salah satu pusat budidaya lobster yaitu di Teluk Jukung, telah mampu diproduksi lebih dari 96 ton lobster pasir dan lobster mutiara.
Jumlah tersebut terbilang sangat besar sehingga Lombok Timur memiliki potensi lobster yang sangat menjanjikan dalam upaya mendukung program nasional.
(*)