Beragam Olahan Produk Kelor UMKM Mataram Tembus Pasar Mancanegara
Tahun 2016, kata Nurul UMKM tersebut mulai melakukan diversifikasi produk. Daun kelor dipilih sebagai bahan baku utama sebab di desanya kelor
Penulis: Patayatul Wahidah | Editor: Lalu Helmi
Tercetuslah untuk membuat teh tubruk yang dengan cepat mendapatkan respon positif dari masyarakat.
Hal ini dijelaskan Nurul dibuktikan dengan banyaknya pemesanan dari produk olahan daun kelor tersebut.
Kesuksesan tersebut tidak menghentikan langkah UMKM ini untuk begerak.
Mereka kembali mencari inovasi agar olahan daun kelor dapat semakin praktis untuk dinikmati dan dapat menembus pasar domestik maupun internasional.
“Alhamdulillah kita menemukan caranya yaitu membuat dalam bentuk teh celup dalam bentuk sachetan,” bebernya.
Inovasi ini membawa produk olahan UMKM lokal itu dapat menembus pasar domestik seperti marketplace, super market dan saat ini dalam proses untuk bisa diperjualkab pada toko ritel.
Tidak hanya itu, teh celup daun kelor ini telah diekspor ke Jepang hingga Ukraina.
“Ekspor kemarin itu kita terakhir pengiriman ke Ukraina dalam bentuk yang sudah setengah jadi masih bubuk,” ujar Nurul.
Dalam prosesnya, kata Nurul lebih mengedepankan kolaborasi dengan UMKM lain.
Seperti produk olahan kopi daun kelor yang juga bekerja sama dengan pengusaha kopi di Lombok.
“Jadi kita berkolaborasi sih, bukannya menganggap seperti persaingan begitu,” pungkasnya.
(*)