Pilpres 2024

Mulai Silaturrahmi ke Tokoh Nasional, Usaha Ridwan Kamil Amankan Tiket Pilpres 2024?

Ridwan Kamil terhadap sejumlah tokoh politik dalam momen Lebaran 2022 tidak serta-merta diartikan sebagai upaya menuju Pilpres 2024.

Editor: Lalu Helmi
Istimewa
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjumpai Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan di kediamannya di Widya Chandra, Jakarta Selatan. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Ridwan Kamil mulai melakukan menuver menuju pilpres 2024.

Silaturahmi yang dilakukan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil terhadap sejumlah tokoh politik dalam momen Lebaran 2022 tidak serta-merta diartikan sebagai upaya menuju Pilpres 2024.

Bisa saja safari yang dilakukan Ridwan Kamil dalam rangka mendapatkan tiket Pilkada untuk menjadi Gubernur pada periode kedua.

Baca juga: Dirikan Partai Pelita, Din Syamsuddin Mengaku Tak Tertarik Jadi Presiden

Baca juga: Rocky Gerung Tantang Golkar, PAN, dan PPP di Koalisi Indonesia Bersatu Keluar dari Pemerintah

Diketahui kegiatan silahturahmi pria yang akrab disapa Kang Emil ini bisa dimaknai sebagai safari politik ke sejumlah elit partai politik.

Momen silahturahmi Kang Emil terlihat saat dirinya bersama sang istri, Atalia Praratya mendatangi Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Minggu (15/5/2022).

Tak sampai di Airlangga, Kang Emil juga melakukan silahturahmi dengan elit parpol NasDem dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Melalui unggahan akun media sosial Ridwan Kamil @ridwankamil, ia juga turut mengunggah foto yang menunjukan dirinya bersama sejumlah tokoh elit partai.

Dimana, Kang Emil mengunggah foto saat bertemu dengan Ketua Dewan Pertimbangan Partai NasDem Siswono Yudo Husodo.

Ia mengaku bertemu dan menimba ilmu dari sosok Siswono.

Kang Emil turut membagikan momen saat dirinya bertemu Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan.

Ia menyebut, pertemuan itu sekaligus menyimak gagasan yang disampaikan Zulhas kepadanya.

"Semua menambah wawasan dan ilmu kehidupan. Alhamdullilah, mari rajin-rajin silahturahmi," tulis Kang Emil dalam unggahannya itu.

Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komaruddin mengatakan road show yang dilakukan mantan Wali Kota Bandung itu untuk persiapan agar bisa maju sebagai calon Gubernur Jabar untuk kedua kalinya.

Menurut Ujang, safari Ridwan Kamil tak melulu diartikan sebagai upaya dalam menuju Pilpres 2024.

"Jadi road show itu tak harus terkait dengan soal pencapresan, bisa juga untuk amankan tiket Pilkada," kata Ujang saat dihubungi tribun network, Senin (16/5/2022).

Ujang juga memprediksi bahwa RK, singkatan Ridwan Kamil tak akan diusung jadi calon wakil presiden (cawapres) di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Tentunya hal itu menyangkut elektabilitas RK yang masih rendah dibandingkan nama lain seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Saya melihatnya untuk RK berat jadi capres. Selain tak punya partai. Elektabilitasnya pun masih kalah oleh Anies, Ganjar, dan Prabowo. Jadi Cawapres pun bagi RK berat," ucap Ujang.

Sementara, jika nantinya Koalisi Indonesia Bersatu mengusung Airlangga sebagai capres 2024, maka berat juga bagi Ridwan Kamil menjadi cawapresnya.

Kata Ujang, Airlangga dan Koalisi Indonesia Bersatu akan lebih tertarik memasangkan Airlangga dengan Anies Baswedan atau Ganjar Pranowo.

"Seandainya KIB mengusung Airlangga capres, cawapresnya pun kelihatannya bukan RK. Akan cari Cawapres yang memiliki elektabilitas tinggi, mungkin yang akan dilirik Anies atau Ganjar," jelasanya.

Sementara, Pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai kemungkinan Ridwan Kamil jadi calon presiden sangat kecil.

Adi menilai, Ridwan Kamil lebih cocok jadi calon wakil presiden (cawapres) dilihat dari elektabilitasnya.

"Sangat kecil kemungkinan bagi Kang Emil untuk maju sebagai capres, kalaupun mungkin opsi-opsinya cawapres, ya itu pun belum tentu pasti juga karena posisi cawapres harus bersaing dengan nama-nama besar lain," kata Adi.

"Style-nya style cawapres, karena elektabilitas Kang Emil kan sebenarnya relatively tanggung ya, tanggung dalam arti hanya masuk enam besar ataupun tujuh besar," ucapnya.

Karena itu, lanjut Adi, jika Emil tertarik maju dalam kandidasi Pemilu 2024, peluangnya hanya menjadi cawapres dan diduetkan dengan capres yang ada.

Akan tetapi, kemungkinan Emil untuk menjadi Cawapres juga masih berat.

Sebab, ada beberapa nama beken yang cocok dijadikan cawapres, di antaranya Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, serta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

"Secara elektabilitas, nama Emil bukan the one and only masih banyak opsi-opsi lain yang diperhitungkan oleh partai. Misalnya ada AHY, AHY itu ya cukup bagus, Sandi juga enggak ada lawannya, belakangan juga ada Erick Thohir," ujar Adi.

Sebelumnya, Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei soal elektabilitas nama- nama tokoh untuk Pilpres 2024.

Survei yang dilakukan pada 14 sampai 19 April 2022 terhadap 1.220 responden ini tak hanya menyoroti tiga nama besar di papan atas.

Indikator juga mencatat nama-nama lainnya yang masuk bursa 2024.

Dimana, dari elektabilitas kelima nama, sosok Ridwan Kamil berada diurutan atas dengan 3,5 persen.

Disusul nama AHY dengan 3,2 persen dan andiaga Uno 2,4 persen.

Lalu, disusul nama Erick Thohir dengan 2,4 persen dan Khofifah Indarparawansa dengan 1,9 persen.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved