Berita Sumbawa

KLB Rabies di KSB mencapai 109 Kasus, Bupati Musyafirin Gencarkan Penanganan

Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) H W Musyafirin kian gencar menangani Kasus Luar Biasa (KLB) rabies yang naik secara signifikan.

Penulis: Patayatul Wahidah | Editor: Lalu Helmi
TRIBUNLOMBOK.COM/PATAYATUL WAHIDYAH
Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) W Musyafirin di Mataram. 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Patayatul Wahidah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) H W Musyafirin kian gencar menangani Kasus Luar Biasa (KLB) rabies yang naik secara signifikan.

Total KLB rabies di KSB hingga saat ini, kata Musyafirin mencapai 109 kasus.

Baca juga: Peternak Sapi di Bima Terancam Rugi Miliaran Rupiah Akibat Dampak Wabah PMK

Baca juga: Bupati Lombok Tengah Tetapkan SK 759 Guru P3K Tahap I pada Momentum Hardiknas 2022

Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat mengaku tetap menangani KLB ini dengan baik.

Akan tetapi menurutnya tidak semua dari kasus gigitan anjing ini menimbulkan positif rabies.

Setelah dilakukan pemeriksaan hanya sekitar 30 persen yang dinyatakan positif rabies.

“Jadi waktu dicek tidak menunjukkan rabies,” kata Musyafirin di Mataram, Kamis 12 Mei 2022.

Musyafirin mengakui jika kasus ini cukup menggelisahkan terlebih saat awal hingga pertengahan Ramadhan 1443 Hijriah lalu karena terjadi peningkatan kasus yang cukup signifikan.

“Tapi alhamdulillah sekarang sudah mulai turun,” ujarnya.

Penanganan KLB rabies di KSB, kata Musyafirin sejak jauh hari telah mendapatkan intervensi dari pemerintah pusat.

Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Kementerian Pertanian telah turun langsung ke KSB sebanyak tiga kali untuk melihat kondisi KLB rabies secara langsung.

Bahkan satuan tugas rabies telah dibentuk sebelum kasus mulai muncul.

Kemudian setelah muncul kasus rabies di KSB, Kesmavet semakin gencar memberikan bantuan berupa peralatan untuk menangkap anjing, senjata dan vaksin.

Untuk vaksinasi rabies ini, 5000 dosis telah disuntikkan pada hewan pembawa rabies seperti anjing dan kucing.

“Kebetulan juga Direktur Kermavet Kementerian Pertanian (Syamsul Ma’arif)  orang NTB, beliau sudah turun ke KSB sudah tiga kali bahkan satgas sudah dibentuk sebelum muncul kasus,” bebernya.

Musyafirin menjelaskan mulanya kasus rabies ini diawali dari Bima lalu menyebar ke Dompu dan Sumbawa.

Saat ini upaya yang dilakukan untuk mengendalikan rabies diantaranya vaksinasi massal untuk anjing, kucing, kera dan hewan peliharaan lainnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved