Kronologi Sniper Israel Tembak Mati Jurnalis Palestina yang Meliput Operasi Pasukan di Tepi Barat

Kelompok jurnalis Palestina pun mengecam keras kematian Shireen Abu Akleh sebagai pembunuhan yang jelas dilakukan oleh tentara pendudukan Israel

pixabay.com
Ilustrasi jurnalis peliput perang 

TRIBUNLOMBOK.COM - Saksi mata dan rekan wartawan Aljazeera Shireen Abu Akleh, Shatha Hanaysha membeberkan kronologi penembak jitu Israel menembak untuk membunuh para jurnalis.

“Kami berdiri bergerombol sebagai jurnalis, lalu kami mulai bergerak. Kami terkejut peluru tajam ditembakkan ke arah kami. Kami ada di area yang tidak memungkinkan kami mundur,” kata Shatha Hanaysha Rabu (11/5/2022), dikutip dari Tribunnews.

“Kami hanya menghadapi penembak jitu. Jika mereka tidak benar-benar ingin membunuh sebagian dari kita, mereka bisa saja mulai menembak sebelum kita tiba di area sempit ini. Saya melihat ini sebagai pembunuhan jurnalis terang-terangan,” katanya.

Emma Watson Tulis Dukungan untuk Palestina, Dubes Israel Kepanasan: Fiksi Harry Potter!

Kepala Biro Yerusalem Al Jazeera, Walid al-Omari menambahkan peluru yang membunuh Shireen Abu Akleh datang dari penembak jitu Israel.

"Para saksi mata memberi tahu kami peluru ditembakkan dari tempat tentara pendudukan Israel berada," katanya.

“Ini adalah kejutan besar karena para jurnalis berada di area terbuka yang jauh dari konfrontasi militer (Israel) dengan perlawanan Palestina,” katanya.

Jurnalis senior Aljazeera berusia 52 tahun ditembak mati tentara Israel ketika meliput operasi pasukan Israel di kamp pengungsi Jenin, Tepi Barat.

Menyusul peristiwa Jenin, pasukan kepolisian Israel justru menggerebek rumah Shireen Abu Akleh di Yerusalem Timur.

Mereka menyita bendera Palestina dan mencegah pemutaran lagu-lagu nasionalis yang terdengar di rumah keluarga itu.

Video yang ditayangkan Al Jazeera menunjukkan teman dan anggota keluarga meneriaki polisi Israel agar meninggalkan rumah.

Seorang wartawan di tempat kejadian mengatakan para pelayat mendorong pasukan ke luar rumah, tetapi mereka tetap berada di daerah tersebut.

Detik-detik Penembakan Abu Akleh

Mujahed al-Saadi, seorang jurnalis Palestina yang merupakan bagian dari kelompok wartawan yang pergi ke kamp pengungsi Jenin, mengatakan dia sedang menunggu rekan-rekannya tiba sebelum terjadi penembakan.

“Kami sedang menunggu rekan-rekan kami untuk memasuki kamp pengungsi,” katanya.

“Kami memilih titik yang tidak memiliki konfrontasi antara tentara Israel dan para pejuang bersenjata,” terangnya.

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved