Kronologi Kebakaran Besar di Cilacap, 10 Kapal Turut Dilalap si Jago Merah, Sempat Terdengar Ledakan

Sejumlah kapal nelayan yang sedang bersandar di Dermaga Wijayapura, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, dilaporkan terbakar.

Editor: Irsan Yamananda
Freepik/Ilovehz
Ilustrasi kebakaran 

"Rumah kosong. Saya, suami bersama tiga anak ada di Sumbawa untuk persiapan tanam bawang," ungkapnya.

Yunita perkirakan kerugian yang diderita mencapai Rp 300 juta lebih.

Saat ini, ia bersama korban kebakaran lain menumpang di rumah tetangga dan saudara.

Ia berharap, akan ada bantuan pemerintah sekedar untuk membangun rumah sementara.

Sedangkan untuk harapan menanam pada musim tanam bawang ini, Yunita mengaku belum bisa memikirkannya.

"Sudah tidak ada harapan lagi rasanya, semuanya sudah hangus," pungkasnya.

Proses pembersihan puing-puing rumah warga yang terbakar di Desa Renda Kecamatan Belom Kabupaten Bima.
Proses pembersihan puing-puing rumah warga yang terbakar di Desa Renda Kecamatan Belom Kabupaten Bima. (TRIBUNLOMBOK.COM/ATINA)

Kecamatan Belo Jadi 'Langganan' Kebakaran

Dalam catatan media, Kecamatan Belo Kabupaten Bima menjadi kecamatan yang kerap terjadi musibah kebakaran.

Beberapa desa yang paling sering di antaranya, Desa Ngali dan Desa Renda.

Dua desa ini bersebelahan, dengan latar belakang kehidupan sosial kemasyarakatan yang hampir sama.

Warganya mayoritas petani bawang, sehingga rumah penduduk di dua desa ini juga mayoritas jenis rumah panggung (kayu) dengan atap seng.

Rumah tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, tapi juga sebagai gudang penyimpanan bawang.

Baca juga: Penyebab Kebakaran di Desa Renda Bima Belum Diketahui, Warga Kecewa Mobil Pemadam Terlambat Datang

Inilah menjadi alasan rumah penduduk di Desa Ngali, Renda dan desa sekitarnya beratapkan seng dan induk rumah dari kayu.

Camat Belo, Rijal Mukhlis mengakui kecamatannya tersebut kerap menjadi langganan kebakaran.

Satu-satunya mobil pemadam kebakaran yang di siagakan di kantor camat, telah rusak sejak tahun 2021 lalu.

"Rusak saat digunakan untuk kebakaran di Ncenggu tahun 2021 lalu," akunya.

Rijal menjelaskan, sudah mengembalikan mobil damkar tersebut ke BPBD Kabupaten Bima untuk diperbaiki.

Alasannya, jangan sampai mobil yang rusak tersebut terlihat ada di kantor camat tapi tidak bisa digunakan ketika ada musibah kebakaran seperti sekarang ini.

Kondisi rumah warga di Desa Renda Kabupaten Bima, rata dengan tanah setelah terbakar kemarin sore.
Kondisi rumah warga di Desa Renda Kabupaten Bima, rata dengan tanah setelah terbakar kemarin sore. (TribunLombok.com/Atina)

"Sudah sempat diperbaiki, terus diserahkan ke kita. Tapi ketika saya coba, masih rusak. Jadi saya kembalikan lagi, sampai sekarang belum kembali," ujarnya.

Pada tahun-tahun sebelumnya, kebakaran besar juga menghanguskan puluhan rumah warga Desa Ngali.

Lambannya mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi, selalu muncul dari warga ketika musibah ini terjadi.

Baca juga: BREAKING NEWS: Puluhan Rumah di Desa Renda Bima Dilahap Si Jago Merah

Sudah saatnya Pemerintah Kabupaten Bima memikirkan, bagaimana musibah yang menjadi langganan ini bisa segera diatasi sebelum membesar.

Tidak hanya menyediakan mobil damkar, tapi petugas yang siaga 24 jam dan anggaran pemeliharaan yang memadai sehingga armada siap digunakan setiap saat.

(Kompas/ Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain) (TribunLombok)

Sumber: Kompas.com
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved