Suasana Malam Takbiran di Lombok Tengah, Ramai Pawai Obor di Sepanjang Jalan Rembitan

Menyambut idul fitri, hampir seluruh desa penyangga di kawasan ekonomi khusus Mandalika melaksanakan pawai takbiran.

TribunLombok.com/Sinto
Pawai Seribu Obor yang tampak begitu semarak menyambut hari kemenangan di Desa Rembitan, Lombok Tengah Minggu, (1/4/2022) 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Menyambut idul fitri, hampir seluruh desa penyangga di kawasan ekonomi khusus Mandalika melaksanakan pawai takbiran. 

Hal ini dilaksanakan untuk menyambut idul Fitri yang jatuh pada hari ini Senin, 2 Mei 2022. 

Tidak ingin  melewatkan moment  idul fitri 1443 H, Desa Rembitan Lombok Tengah melaksanakan pawai Obor yang diikuti oleh seluruh  se-desa Rembitan yang dilakukan kemarin malam Minggu, (1/4/2022). 

Pawai Obor ini sendiri mengambil tema cahaya samar khaton untuk Gumi Tastura dan Bumi Gora. 

Berdasarkan pantauan Tribunlombok.com ribuan orang tumpah ruah turun ke jalan untuk menyaksikan kemeriahan dan semarak pawai Obor ini. 

Setelah adanya pengumuman resmi dari pemerintah bahwa satu syawal jatuh pada hari ini mereka telah bersiap-siap dari rumah mereka masing-masing dengan pakaian serba putih. 

Baca juga: Berziarah di Atas Tanah Polemik, Makam Awaq Dewe Dusun Penyangget

Pakaian serba putih ini melambangkan kesucian hati yang kembali menjadi putih bersih bagaikan bayi yang baru lahir. 

Peserta pawai obor ini tanpa merasakan lelah berjalan kaki hampir sepanjang 5 KM. 

Rasa lelah menjadi sirna karena hari kemenangan yang didambakan telah tiba. 

Termasuk yang dirasakan oleh Farel warga asal dusun Herianto (21) warga asal dusun Bontor, Desa Rembitan Lombok Tengah yang begitu bersemangat untuk mengikuti pawai obor ini. 

Ia menyampaikan jika dirinya begitu rindu dengan keberadaan pawai takbiran ini. Hal ini karena pawai ini sebelumnya ditiadakan karena adanya pandemi covid-19. 

"Saya merasa terharu karena bisa merayakan hari Kemenangan ini bersama warga desa Rembitan. Semoga tahun berikutnya bisa dilakukan kembali," jelasnya kepada Tribunlombok.com

Sementara itu, Achmad Rizal ketua karang taruna desa Rembitan menyampaikan jika makna dari adanya pawai ini sesuai dengan tema yang diambil "Cahaya Samar Khaton Untuk Gumi Tastura dan Bumi Gora". 

Baca juga: Ngurisan, Tradisi Cukur Rambut Bayi Mewarnai Hari Raya Idul Fitri di Lombok

Baca juga: Kemeriahan Takbiran Kampoeng Ramadhan 1443 Hijriah di Masjid Al-Ikhlas Selagalas

Artinya panitia penyelenggara telah menyiapkan seribu cahaya, namun dikarenakan peserta pawai yang dihadiri lebih dari 2000 orang maka cahaya tersebut lebih dari seribu. 

" Meskipun tahun ini tidak menggunakan miniatur masjid namun tahun ini juga luar biasa karena antusiasme masyarakat yang luar biasa. Mereka tampak indah berjejer sepanjang jalan di desa Rembitan ini," Terang Rizal.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved