Berita Mataram
Demi Dapatkan Lisensi dari FIM, Dokter Jack dan 5 Dokter NTB Berangkat ke Finlandia
Lisensi ini bertujuan untuk memberikan pelatihan penanganan medis pada saat penyelenggaraan event balap motor Internasinal.
Penulis: Patayatul Wahidah | Editor: Lalu Helmi
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Patayatul Wahidah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Sebanyak enam dokter dari Provinsi Nusa Tenggara Barat termasuk dengan Direktur Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB dr Lalu Herman Mahaputra melakukan perjalanan ke Finlandia.
Lima dokter yang diberangkatkan ke Finlandia tersebut terdiri dari dokter spesialis emergency dan dokter umum yang pernah terlibat dalam penyelenggaraan event MotoGP Mandalika lalu.
Keberangkatan keenam dokter tersebut untuk mendapatkan pelatihan Federation Internationale de Motocyclisme (FIM).
Baca juga: Jadwal dan Harga Tiket KM Kirana VII Lombok-Surabaya Mei 2022
Baca juga: Kasus Anak di Mataram yang Laporkan Ibu Kandung ke Polisi karena Curi Ponsel Kini Berakhir SP3
Lisensi ini bertujuan untuk memberikan pelatihan penanganan medis pada saat penyelenggaraan event balap motor Internasinal.
Adanya Sirkuit Mandalika pun dengan keberadaan Sirkuit Samota nantinya, diharapkan NTB dapat mandiri dengan memiliki dokter-dokter yang sudah berlisensi menangani para pembalap motor.
“Saya rasa ini sangat perlu ya untuk mengambil chief medical officer nya karena belum ada, di Indonesia kita juga yang mempelopori,” kata dr Lalu Herman Mahaputra atau yang biasa disapa dr Jack, Mataram, Kamis, 28 April 2022.
Kedepannya penyelenggaraan event balap motor Internasional yang diadakan di NTB sudah bisa menggunakan tenaga medis sendiri.
“Sehingga nanti NTB, Lombok atau Sumbawa tidak perlu lagi mendatangkan dokter-dokter dari luar,” ujarnya.
Dengan adanya Sirkuit Mandalika dan Sirkuit Samota, dr Jack berharap NTB bisa menjadi magnet otomotif.
Sedari awal, dr Jack ingin menjadikan NTB sebagai kiblat otomotif Indonesia.
“Dan ini kita tidak bermimpi tapi sudah jadi kenyataan bahwa tidak semua Provinsi memiliki Mandalika dan Sirkuit di Samota,” jelasnya.
Selain lisensi FIM, dr Jack mengatakan nantinya keenam dokter ini akan mengambil FIA Super Licence.
Sehingga pihaknya nanti tidak hanya memiliki lisensi untuk menangani para pembalap motor saja tetapi juga pembalap mobil.
(*)