Kuliner Khas NTB
Kelepon Khas Lombok Menawarkan Bentuk dan Rasa Berbeda
Menurut Fauziah, pedagang jajanan basah di Pasar Bertais, selain dari bahan dasar, komposisi yang digunakan juga mempengaruhi perbedaan rasa.
Penulis: Patayatul Wahidah | Editor: Dion DB Putra
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Patayatul Wahidah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Kelepon merupakan jajanan tradisional masyarakat Indonesia umumnya yang sangat digemari.
Rasanya yang manis dan legit sangat cocok dinikmati bersama dengan teh atau kopi.
Di beberapa daerah di Indonesia kelepon memiliki bentuk yang relatif sama yakni bulat.
Baca juga: Buka Bersama Murah Meriah di Pantai Tanjung Bias, Ngabuburit Sambil Berkuda dengan Kuliner Beragam
Baca juga: Fakta-fakta Tentang Cakranegara Kota Mataram, Dari Tempat Perniagaan hingga Me Pusat Kuliner
Namun, kelepon di Lombok hadir dalam bentuk tidak biasa. Di Pulau Seribu Masjid ini
bentuk kelepon agak lonjong dengan dua cubitan di kedua ujungnya seperti bentuk kemasan manisan.
Selain bentuk, rasa dari kelepon khas Lombok juga sedikit berbeda dari kelepon biasanya.
Bahan utama dari kelepon khas Lombok yakni tepung ketan putih dan tepung beras.
Sementara kelepon pada umumnya terbuat dari campuran tepung ketan putih dan tepung sagu.
Menurut Fauziah, pedagang jajanan basah di Pasar Bertais, selain dari bahan dasar, komposisi yang digunakan juga mempengaruhi perbedaan rasa.
“Takarannya kan beda-beda walaupun sama bahannya,” kata Fauziah.
Kelepon buatan Fauziah lebih kenyal karena ia menggunakan komposisi tepung ketan relatif lebih banyak.
Selain kedua bahan tersebut kelepon khas Lombok dengan kelepon lain menggunakan bahan yang hampir sama.
Seperti gula merah sebagai isian lalu daun suji yang digunakan sebagai pewarna hijau alami.
“Pakai kapur sirih juga sama garam yang dicampur di airnya,” ujarnya.
Semua bahan tersebut lantas dicampur kemudian dibentuk.