Mengenal Tembakau Bageq Rempung Khas Mandalika, Tetap Laris Saat Ramadhan

Dusun Bagik Rempung menjadi daerah penyumbang tembakau terbesar di Mandalika. 

Penulis: Sinto | Editor: Lalu Helmi
TRIBUNLOMBOK.COM/SINTO
Tembakau Bageq Rempung Khas Mandalika 

Namun saat ditemui Tribunlombok.com di tempat ia melapak, tampak hanya satu jenis tembakau yang ia jual. 

"Tembakau yang saya jual ini berwarna gading. Ini adalah yang paling banyak dicari oleh warga sekitar Mandalika karena harganya yang terjangkau. Pelanggan saya bisa membeli sesuai dengan budget mereka," jelas Amaq Wulan. 

Ia, Amaq Wulan memang tidak mau ambil pusing dengan mematok harga tertentu kepada pelanggannya. 

Pelanggannya bisa membeli mulai harga Rp 5 ribu hingga ratusan ribu. 

Harga satu tembakau yang digulung besar ia patok dengan harga Rp 60 ribu. 

"Kalau di luar Ramadan saya bebaskan pelanggan saya untuk mencoba alias menghisap tembakau. Ini biar mereka tau rasanya sehingga bisa menentukan tembakau mana yang akan dibeli," ujar Amaq Wulan. 

Menjelang akhir bulan Puasa atau jelang bulan Syawal tembakau Amaq Wulan biasanya lebih laris manis. 

Hal ini karena banyaknya acara begawe atau nikahan orang Sasak yang dilakukan pada bulan Syawal. 

Kebiasaan orang Sasak pada bulan Syawal pemuda dan pemudinya banyak yang melamar gadis pujaan hati mereka atau biasa disebut kawin culik. 

Kebutuhan tembakau tentu akan semakin meningkat jika banyak acara-acara adat besar diselenggarakan. 

Tembakau atau dalam bahasa Sasak disebut dengan mako ini menjadi kebutuhan yang tidak tergantikan jika ada acara Kumpul-kumpul atau musyawarah masyarakat suku Sasak Lombok. 

Harganya yang murah dapat menghemat pengeluaran ketika digelar acara adat-adat Sasak.

 

(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved