Hari Bumi 2022
Hari Bumi 2022, Koordinator Earth Hour Mataram Singgung Dampak Pariwisata
Wibisono Setiyoadi Kordinator Earth Hour (EH) Mataram mengatakan, kondisi ekologis di NTB harus sangat diperhatikan terutama dalam sepuluh tahun ke de
Penulis: Robbyan Abel Ramdhon | Editor: Lalu Helmi
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Robbyan Abel Ramdhon
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT – Peringatan Hari Bumi telah berlangsung selama Jumat 22 April 2022.
Dari pantauan Tribunlombok.com, banyak komunitas di sejumlah titik di Kota Mataram maupun di Lombok Barat melakukan aksi bagi-bagi pohon hingga aksi yang berkaitan dengan geliat menjaga lingkungan.
Menanggapi peringatan yang rutin dirayakan sejak tahun 1970 itu, Wibisono Setiyoadi Kordinator Earth Hour (EH) Mataram mengatakan, kondisi ekologis di NTB harus sangat diperhatikan terutama dalam sepuluh tahun ke depan.
Baca juga: Masjid Kuno Bayan Beleq Lombok, Jejak Pengikut Sunan Kalijaga Hingga Dikelilingi Makam Para Ulama
Baca juga: Masjid Kuno Bayan Beleq, Masjid Tertua Pintu Masuk Islam di Pulau Lombok
Menurutnya, ini berkaitan dengan aktivitas pariwisata di NTB yang sudah berkembang secara masif, khususnya pada bidang sport tourism.
“Sehingga jangan sampai ke depannya karena pembangungan yang sangat masif ini, justru membuat faktor yang paling penting, yakni ekologi, sampai terlupakan,” katanya, kepada Tribunlombok.com, pada Jumat (22/4/2022).
Ia berpesan, agar NTB ke depannya dapat memperkuat sistem keamanan lingkungan ekologis dan lebih mengantisipasi dampak-dampak yang mungkin terjadi setiap event selesai digelar.
“Terutama event internasional, semoga di tahun depan lebih baik lagi,” harapnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Pengendalian Pencemaran Dinas LHK Provinsi NTB, Firmansyah, berpesan agar masyarakat mengingat 6 hal penting yang perlu dilakukan untuk mendokong kesehatan lingkungan.
Antara lain seperti, menghemat listrik, hemat air, menggunakan energi baru terbarukan, kurangi penggunaan kendaraan bermotor, menanam pohon, pilah dan olah sampah dari sumbernya.
“Jika tidak kita kelola lingkungan sejak hari ini, maka kita tidak akan punya lingkungan yang cukup baik untuk ditinggali bertahun-tahun mendatang,” singkatnya.
(*)