Politik NTB
HBK Anggap Pergantian Mori Hanafi ke Farin Sebagai Penyegaran dan Hal Biasa, Beri Contoh DPRD DKI
Jabatan Wakil Ketua DPRD NTB dari Partai Gerindra Mori Hanafi bakal diganti.
Bak sebuah lokomotif, pergantian ini untuk membuat semua garbong berjalan stabil.
“Sekarang saya tanya, memangnya ada yang sakral dalam jabatan politik, yang tak tergantikan. Sekarang Mori diganti Farin, berikutnya bisa jadi Farin diganti yang lain. Atau Mori kembali lagi,” terangnya.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI ini menyebut, serangan-serangan pribadi yang dialamatkan kepadanya, tak terlalu membuatnya risau.
Pasalnya, dia justru lebih memikirkan eksistensi dan kegairahan Partai.
Posisi kader Partai Gerindra sama-sama berjuang.
Baca juga: Mori Hanafi Tanggapi Dingin Pergantian Dirinya dari Pimpinan Dewan: Kader Terbaik Harus Taat Partai

Tidak boleh ada istilah apalagi pemahaman kader yang merasa lebih besar dari Partainya.
“Ya, saya mendengar ada tokoh-tokoh yang ingin berjumpa dengan saya untuk menyampaikan aspirasi. Saya persilahkan, saya akan jelaskan alasan-alasan dan pertimbangannya. Saya sangat terbuka,” urainya.
HBK menyinggung pula pergantian Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M. Taufik yang kebetulan berasal dari Partai Gerindra. Dia kagum dengan kebesaran hati Taufik yang telah memilih membacakan sendiri SK pergantiannya.
“Taufik melakukan itu karena dia paham merit sistem yang diterapkan di dalam Partai. Sekarang dia diganti, dan besok bisa saja dia naik lagi, nggak ada hal yang istimewa,” ujarnya.
Banmus DPRD NTB menjadwalkan paripurna penetapan pergantian posisi Wakil Ketua DPRD NTB dari Mori Hanafi ke Naufar Furqoni Farinduan pada Kamis, (28/4/2022).
Sesuai ketentuan, anggota rapat paripurna harus dihadiri tig per empat anggota.
Atau dihadiri minimal 42 dari 65 anggota DPRD NTB.
(*)