Bulan Ramadhan
Dua Pekan Ramadhan, Polresta Mataram Bongkar Kasus Prostitusi hingga Judi, Ada Oknum PNS Terlibat
Polresta Mataram mengungkap hasil operasi pekat (penyakit masyarakat) selama dua minggu pertama Ramadhan 1443 H
Penulis: Laelatunniam | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Laelatunni'am
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Polresta Mataram mengungkap hasil operasi pekat (penyakit masyarakat) selama dua minggu pertama Ramadhan 1443 H.
Kapolresta Mataram Kombes Pol Heri Wahyudi menyampaikan operasi pekat ini agar kondusivitas daerah tetap terjaga, sesuai perintah Kapolda NTB.
"Hasil dari operasi selama dua pekan ini yaitu 4 kasus prostitusi, 158 kasus penjualan miras, dan 22 kasus perjudian," ujarnya Sabtu (16/4/2022).
Baca juga: Awalnya Dikira Kecelakaan, Pegawai Dishub Makassar Ternyata Tewas Ditembak, Motif Cinta Segitiga
Baca juga: Korban Begal yang Jadi Tersangka Lega setelah Polda NTB Menghentikan Penyidikan Kasusnya
Ditetapkan 62 tersangka kasus perjudian dengan rincian 1 PNS, 31 swasta, 7 buruh, 1 pedagang, 3 sopir, 6 IRT, 2 asisten rumah tangga, 8 mahasiswa, dan 3 pengangguran.
Adapun barang bukti yang diamankan yaitu uang tunai Rp6,24 juta, 19 alat komunikasi, 3 kartu ATM, 4 buku tabungan, 7 buah rekapan judi togel, dan bukti transfer.
Sementara dari kasus prostitusi, Heri menyampaikan ada 8 orang tersangka terdiri dari 4 orang pegawai swasta, 1 IRT, dan 3 tidak bekerja.
Barang bukti yang diamankan berupa uang tunai Rp1,7 juta, 16 alat komunikasi, 2 seprai, alat kontrasepsi, pakaian dalam, tisu, dan handuk.
Polresta Mataram pun menangkap 158 tersangka penjual minuman keras dengan barang bukti 102 jerigen tuak ukuran 20 liter, 791 botol plastik ukuran 1, 5 liter, dan 47 botol brem ukuran 1, 5 liter.
Minuman jenis arak sebanyak 1 botol ukuran 700 ml, 77 botol bir bintang, guines 45 botol, koktail 4 botol, captain morgan 1 botol, dan 12 botol anggur merah.
Selanjutnya dalam kesempatan konferensi pers itu, semua miras tersebut dimusnahkan.
Caranya dengan ditumpahkan dalam satu tong besar kemudian disedot menggunakan mobil tangki untuk dibuang.
Heri menegaskan, operasi pekat ini akan terus dilanjutkan sampai menjelang lebaran 2022.
(*)