Konflik Rusia vs Ukraina
Rusia Klaim Lebih dari 1.000 Orang Tentara Ukraina Menyerah di Mariupol
Mariupol adalah kota pelabuhan strategis di Ukraina timur yang telah dikepung pasukan Moskwa selama lebih dari sebulan.
Hal tersebut disampaikan mantan Menteri Keuangan Rusia era 2001 hingga 2011, Alexei Kudrin, pada Selasa (12/4/2022), sebagaimana dilansir Reuters.
Rusia menghadapi inflasi yang melonjak sambil bergulat dengan kemungkinan gagal bayar utang setelah Barat memberlakukan sanksi yang melumpuhkan pereknomian Moskwa.
Kudrin, yang kini menjabat Kepala Kamar Audit, menuturkan Kementerian Ekonomi dan Keuangan Rusia dengan mengerjakan perkiraan baru.
"Perkiraan resmi akan lebih dari sekitar 10 persen kontraksi," kata Kudrin, sebagaimana dikutip oleh kantor berita RIA.
Sebelum invasi, Pemerintah Rusia memperkirakan pertumbuhan PDB sebesar 3 persen pada tahun ini setelah ekonomi tumbuh sebesar 4,7 persen pada 2021.
Seorang sumber yang dekat dengan Pemerintah Rusia enggan disebutkan namanya mengatakan kepada Reuters, Kementerian Ekonomi dan Keuangan Rusia memproyeksikan kontraksi PDB antara 10 persen hingga 15 persen tahun ini.
Jika Rusia benar-benar mengalami kontraksi 10 persen, maka itu akan menjadi penurunan terbesar dalam PDB negara tersebut sejak 1994, menurut data Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional.
Bank Dunia bulan ini memperkirakan output PDB Rusia akan turun 11,2 persen pada tahun ini.
Sejumlah analis yang disurvei oleh Reuters pada akhir Maret memperkirakan, rata-rata kontraksi PDB Rusia pada 2022 sebesar 7,3 persen dan memprediksi kenaikan inflasi hingga hampir 24 persen, tertinggi sejak 1999.
Putin melancarkan invasinya ke Ukraina pada 24 Februari dan menyebutnya sebagai operasi militer khusus.
Di sisi lain, pasukan Rusia rupanya mendapat perlawanan keras daru Ukraina, yang menolak invasi ke negaranya.
Simak berita terkait konflik Rusia vs Ukraina
Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudulRusia: Lebih dari 1.000 Tentara Ukraina Menyerah di Mariupol