Fakta-fakta TGH Umar Kelayu, Gurunya Para Tuan Guru di Pulau Seribu Masjid

3. Ranting Keluarga

Dar, penjaga makam TGH Tretetet, menjelaskan sosok tersebut merupakan putra dari keturunan ulama besar di Kelayu, Lombok Timur, yakni TGH Umar Kelayu.

Melalui darah TGH Umar kelayu kemudian mengalir darah biru bangsawan dan diwariskannya keilmuan Islam yang mendalam.

Ia memilliki keluarga besar karena memiliki lebih dari satu istri.

Menarik akar, TGH Umar Kelayu sendiri merupakan putra dari pasangan Kiai Ratana alias Syekh Abdullah dan Hajjah Siti Aminah.

Ia lahir pada 1268 Hijriah atau bertepatan dengan 1851 Masehi.

Dalam garis keturunannya, TGH Umar Kelayu yang merupakan ayah dari TGH Tretetet, memiliki ranting keluarga panjang yang dekat dengan gerakan-gerakan Islam.

Kiai Ratana, ayah dari TGH Umar Kelayu dikenal menjadi sosok yang mewariskan nilai-nilai kebaikan Islam pada keturunannya.

Oleh masyarakat di Lombok, ia dikenal sebagai sosok yang berpihak pada fakir miskin.

Bahkan kebijaksaannya membuat ia diangkat sebagai kadi (hakim) di istana Selaparang.

Sebelumnya, Kiai Nurul Huda atau kakek TGH Umar Kelayu, pernah juga menjabat di kerajaan Selaparang.

Ia bertugas sebagai seorang penghulung Agung kerajaan.

Baca juga: Jadwal Imsakiyah dan Salat Maghrib NTB Rabu 13 April 2022/ 11 Ramadhan 1443 H: Dompu Hingga Sumbawa

4. Banyak Mengajar di Mekkah

Dikutip dari republika.id, TGH Umar Kelayu banyak menghabiskan waktunya mengajar di Mekkah dibandingkan di Lombok.

Guru dari para tuan guru itu bahkan membuka sebuah took kitab di Mekkah dan diangkat menjadi Imam Masjidil Haram hingga akhir hayatnya.