Permintaan Bahan Pokok Tinggi Sampai Lebaran, BI NTB Prediksi Inflasi hingga 0,49 Persen

Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) mencapai 0,45 persen hingga 0,49 persen pada April 2022.

Editor: Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM/JIMMY SUCIPTO
Maemunah (55), pedagang sembako di Pasar Kebon Roek, Rabu (2/2/2022). 

Berdasarkan data Survei Pemantauan Harga (SPH) Bank Indonesia Provinsi NTB, harga komoditas minyak goreng kemasan meningkat dari rata-rata Rp 15.141 menjadi rata-rata Rp 21.550 pada Maret 2022.

Sementara itu, peningkatan harga tongkol diawetkan diperkirakan karena terbatasnya pasokan.

Jumlah nelayan yang melaut berkurang selama kondisi cuaca ekstrem dan gelombang laut.

"Tren peningkatan harga ikan tongkol telah terjadi sejak bulan April 2021," katanya.

Berdasarkan SPH, harga rata-rata ikan tongkol di Provinsi NTB tahun 2022 tercatat Rp 28.750.

"Meningkat dibandingkan rata-rata tahun 2021 yang sebesar Rp25.938," katanya.

Achmad Fauzi menambahkan, secara spasial, bulan Maret 2022, Kota Mataram mengalami inflasi sebesar 1,08 persen (mtm) dan Kota Bima mengalami inflasi sebesar 0,59 persen (mtm).

"Peningkatan tekanan inflasi baik di Mataram maupun Bima didorong oleh inflasi pada seluruh kelompok baik CI, AP maupun VF," jelasnya.

Inflasi utamanya disumbang kenaikan tarif angkutan udara dan kenaikan harga Bahan Bakar Rumah Tangga (BBRT).

Kenaikan harga komoditas aneka cabai dan bawang merah serta meningkatnya harga emas perhiasan.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved