Unggah Berita Kemenkeu Lelang Barang Pemberian Pebalap MotoGP Mandalika, Roy Suryo: 'Rezim Ini B.U'

Setelah mengunggah beberapa artikel soal kemenkeu yang lelang barang pemberian pebalap MotoGP Mandalika 2022, Roy Suryo sebut pemerintah B.U.

Penulis: Irsan Yamananda | Editor: Irsan Yamananda
Tribunnews
Pakar Telematika KRMT Roy Suryo 

TRIBUNLOMBOK.COM - Roy Suryo kembali mengkritisi perhelatan MotoGP Mandalika 2022.

Kali ini, ia mengomentari tindakan Kemenkeu yang melelang barang pemberian pebalap MotoGP.

Melalui akun Twitter @KRMTRoySuryo2, ia mengunggah beberapa artikel soal masalah tersebut.

Baca juga: Penjelasan Staf Khusus Menkeu Mengenai Barang Pembalap MotoGP yang Akan Dilelang

Baca juga: Unggah Wawancara Pawang Hujan MotoGP Mandalika, Roy Suryo: Paham kan Kenapa Sejak Awal Saya Kritisi?

Ia bahkan menyebut jika rezim kali ini butuh uang. 

Seperti cuitan lainnya, ia mengakhiri tulisannya tersebut dengan kata ambyar.

Berikut cuitan lengkap sang pakar telematika.

 

"Tdk usah repot2 "meluruskan" kalau secara Internal saja Rezim ini tdk 1 kata.

Semua berita RESMI dari Kakanwil DitJen Perbendaharaan (DJPb) NTB Sudarmanto.

Mau yg dilelang Barang ke Penonton atau yg ke Pemerintah,

Intinya tetap sama: REZIM ini B.U. Makanya Tdk usah KUDET.

AMBYAR"

Bongkar Jejak Digital Pawang Hujan MotoGP Mandalika 2022

Roy Suryo kembali memberikan sindiran terkait perlehatan MotoGP Mandalika 2022.

Melalui akun Twitter miliknya, ia mengunggah foto Rara Isti Wulandari.

Seperti diketahui, Rara merupakan pawang hujan di ajang balap yang diselenggarakan di Sirkuit Mandalika, Lombok, NTB.

Dalam foto yang diunggah, Rara terlihat mengenakan kemeja kotak-kotak warna merah.

Melalui caption foto, Roy mengatakan seharusnya juara race yang dibahas setelah balapan selesai.

Bukannya atraksi pawang hujan.

Baca juga: Komentari Pawang Hujan MotoGP Mandalika 2022, Darius Sinathrya: Tanpa Izin Tuhan, Semua Gak Kejadian

Baca juga: Penjelasan MGPA Soal Pawang Hujan MotoGP Mandalika, Cahyadi Wanda: Itulah Indonesia

Ia lalu membongkar jejak digital Rara Isti Wulandari.

"IRONIS memang,

Dimana2 kalau habis race itu yg rame dibahas adalah Juara2nya / minimal Racer2-nya,

Ini kok malah "Aksi Teatrikal Pawang2an" yg sdh jelas2 dibantah secara Ilmiah oleh BMKG (juga BRIN & TNI-AU)

Tapi kalau cek JEJAK DIGITAL-nya, maklumi saja, Bani Kendil juga. AMBYAR"

Rara Isti : Penting Bukti Ada, Race Berhasil

Kinerja pawang hujan MotoGP Mandalika 2022, Raden Rara Istiati Wulandari menuai perhatian masyarakat Indonesia.

Pasalnya, wanita asal Yogyakarta ini disebut gagal mengendalikan hujan saat race kelas primer MotoGP di Sirkuit Mandalika akan dimulai pada Minggu, 20 Maret 2022 sore.

Meski begitu, pawang hujan Rara Isti tidak ambil pusing dengan polemik yang membuatnya jadi trending topic perbincangan di seluruh dunia.

Baca juga: Raden Rara, Pawang Hujan Sirkuit Mandalika, Klaim Akan Buat Sirkuit Sejuk Selama Gelaran MotoGP

Rara ditunjuk langsung Indonesia Tourism Development Cooperation (ITDC) dan Mandalika grand Prix Association (MGPA) untuk mengawal balapan akbar bertajuk Grand Prix of Indonesia itu.

Tapi pada saat genting, Rara mengaku malah tidak punya akses masuk kawasan sirkuit alih-alih ke markas tempatnya mengadakan ritual.

Padahal sebelumnya, dia telah diperintahkan Direktur Utama MGPA Priandhi Satria untuk membuat suhu di Sirkuit Mandalika menjadi lebih dingin.

Aspal yang mengelupas di Sirkuit Mandalika menjadikan ia harus menurunkan hujan namun dengan keadaan gerimis.

"Saya sebenarnya tidak mempermasalahkan tidak dikasih masuk tadi di ring 1 di tenda saya. karena memang Pak Jokowi datang," jelasnya kepada TribunLombok.com, Kamis (20/3/2022).

Rara merasa terlambat melakukan ritual untuk mengendalikan hujan.

Akibatnya, menurut pengakuan Rara, hujan deras disertai petir pun menyambar.

Usai tidak diberi akses masuk ke ring 1 Sirkuit Mandalika, kekesalan Rara semakin memuncak ketika larangan serupa dialamatkan kepadanya ketika akan memasuki area pit lane.

"Kan begini orang Dorna tuh nggak ngasih karena dianggap tidak perlu. Setelah saya telepon DIRUT MGPA baru kemudian saya dikasih masuk," tambah Rara.

Wanita yang lahir di Papua ini mengaku fotonya belum disebarluaskan kepada pihak Dorna Sports.

Ribuan ofisial dan kru Dorna dianggap tidak banyak yang mengetahui Rara sebagai pawang hujan Sirkuit Mandalika.

Dua umbrella girl berjalan sambil memegang payung di pit lane Sirkuit Mandalika, Minggu 20 Maret 2022.
Dua umbrella girl berjalan sambil memegang payung di pit lane Sirkuit Mandalika, Minggu 20 Maret 2022. (TRIBUNLOMBOK.COM/SIRTUPILLAILI)

"Nah kalau saat di eventnya Erick Thohir itukan wajah saya selalu disebarluaskan oleh penyelenggara. Jadi saya bisa bebas keluar masuk ke area manapun. Nah kalau paddock ini kan sangat dijaga ketat oleh security," jelas Rara.

Rara menganggap dirinya merasa tidak dibutuhkan oleh pihak dorna sehingga ia tidak diberikan ID card All Access.

Padahal sebelumnya Rara selalu ritual di dalam area paddock tepatnya di sekitar tikungan 1 Sirkuit Mandalika.

"kemarin itukan saat pengaspalan ulang saya selalu melakukan ritual di sana (sekitar Paddock). Karena hari ini telat yaudah hujan turun besar," tutur Rara.

Terkait berhasil atau tidaknya mengendalikan hujan di Sirkuit Mandalika Rara mengaku tidak mau mengambil pusing.

Raden Rara saat melakukan aksinya di mana klaimnya akan membuat suhu Sirkuit Mandalika lebih dingin beberapa waktu yang lalu.
Raden Rara saat melakukan aksinya di mana klaimnya akan membuat suhu Sirkuit Mandalika lebih dingin beberapa waktu yang lalu. (TRIBUNLOMBOK.COM/SINTO)

Pro kontra yang terjadi mengenai kearifan lokal khususnya berbau klenik merupakan hal yang biasa terjadi di Indonesia.

"Saya tidak masalah ya orang mencaci maki saya. Tapikan ini ada buktinya. Saya berhasil tadi kendalikan hujan," tambahnya.

Dia sebelumnya telah memprediksi hujan akan turun karena dirinya telah diminta MGPA untuk melakukan pendinginan aspal.

"Masyarakat Lombok harus bangga karena event MotoGP Mandalika berjalan dengan Sukses. Saya hanya menjalankan tugas saya dengan baik," pungkas Rara.

(TribunLombok) (Tribunnews/ Mohammad Alivio Mubarak Junior)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved