Bulan Ramadhan

Sidang Isbat Ramadan 2022/1443 H, Kemenag Pakai Kriteria Baru Hilal Awal Bulan Hijriyah

Sidang Isbat selalu digelar pada tanggal 29 bulan sebelumnya pada kalender hijriah, sebelum bulan Ramadan

TribunLombok.com/Sirtupillaili
Kepala Kanwil Kemenag NTB M Zaidi Abdad meneropong hilal menggunakan teleskop di Loang Baloq, Pantai Tanjung Karang, Mataram, Senin (12/4/2021). 

"Sesi ini terbuka dan akan disiarkan melalui live streaming,” ujar Adib.

2. Pelaksanaan Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadan 1443 Hijriah

Sesi ini digelar secara tertutup setelah Salat Magrib.

Selain data hisab (informasi), Sidang Isbat juga akan merujuk pada hasil rukyatul hilal (konfirmasi) yang dilakukan Tim Kemenag pada 78 lokasi di seluruh Indonesia.

3. Telekonferensi Pers

Telekonferensi pers hasil sidang isbat akan disiarkan secara langsung oleh TVRI dan media sosial Kemenag.

Kemenag Gunakan Kriteria Baru Hilal Awal Hijriyah

Menurut keterangan dalam laman Kemenag, mulai tahun 2022 akan menggunakan kriteria baru penentuan awal bulan Hijriyah.

Salah seorang tim Hisab Rukyat Kemenag NTB mengamati hilal dari Taman Loang Baloq, Mataram, Senin (12/4/2021).
Salah seorang tim Hisab Rukyat Kemenag NTB mengamati hilal dari Taman Loang Baloq, Mataram, Senin (12/4/2021). (TribunLombok.com/Sirtupillaili)

Kriteria tersebut mengacu hasil kesepakatan Menteri Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) pada 2021.

Selama ini, kriteria hilal (bulan) awal Hijriyah adalah ketinggian 2 derajat, elongasi 3 derajat, dan umur bulan 8 jam.

MABIMS bersepakat mengubah kriteria itu menjadi ketinggian hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.

Kesepakatan itu ditandai dengan penandatanganan surat bersama ad referendum pada 2021.

Terkait penggunaan kriteria baru MABIMS di Indonesia dimulai pada 2022.

“Pada 2012 lalu, MABIMS bersepakat mengkaji ulang kriteria ketinggian hilal 2 derajat, elongasi 3 derajat, dan umur bulan lebih dari 8 jam. MABIMS juga bersepakat penetapan awal bulan hijriah tidak hanya melihat aspek saintifik, tetapi perlu melihat aspek syariah, sosiologis, dan psikologis,” kata Ismail Fahmi, Kasubdit Hisab Rukyat dan Syariah Ditjen Bimas Islam.

Secara hisab, sambung dia, diprediksi akan ada perubahan awal Ramadan dan Zulhijah 1443 H dan Safar 1444 H.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved