Konflik Rusia vs Ukraina

Spekulasi Jenis Racun Roman Abramovich; Senjata Kimia Mematikan, Cukup Dioleskan di Gagang Pintu

Teror racun yang menimpa mantan pemilik Chelsea Roman Abramovich diduga sebagai peringatan kepada para negosiator damai konflik Rusia-Ukraina.

Editor: Sirtupillaili
@Chelsea
Roman Abramovich 

Bukan cuma Abramovich yang merasakan hal serupa, delegasi atau negosiator lain, termasuk anggota parlemen Ukraina, Rustem Emerov juga menjadi korban.

"Berdasarkan pemeriksaan jarak jauh dan di tempat, para ahli menyimpulkan bahwa gejalanya kemungkinan besar keracunan akibat senjata kimia yang belum dapat dipastikan," kicau Bellingcat di Twitter, Senin (28/3/2022).

Mereka mengalami peradangan kulit, iritasi mata dan rasa sakit luar biasa pada mata.

Gejala yang berlangsung sepanjang malam.

Tidak satu pun dari mereka yang mengkonsumsi makanan dalam kadar lebih banyak, menurut Bellingcat, selain cokelat dan air putih.

Baca juga: Titik Lemah Rusia Terkuak Setelah Muncul Laporan 7 Jenderal Tewas di Ukraina

Dugaan Ketelibatan Intelijen Rusia

Kemudian muncul spekulasi apakah ini ulah GRU, dinas intelijen militer Rusia.

Menurut kesimpulan pemerintah Inggris, GRU juga sebelumnya merupakan pelaku di balik kasus keracunan Novichok di Salisbury pada 2018.

Kasus keracunan Novichok oleh pihak Barat dikaitkan sebagai penyebab kematian politisi oposisi Rusia Alexei Navalny.

Dia telah diracuni oleh agen saraf canggih, yang dikenal sebagai Novichok.

Novichok, yang berarti "pendatang baru" dalam bahasa Rusia, berlaku untuk sekelompok agen saraf yang diproduksi secara sintetis.

Awalnya racun itu dikembangkan oleh Uni Soviet di laboratorium di Uzbekistan sebelum Uni Soviet hancur pada 1991.

Badan-badan intelijen Barat meyakini Novichok sejak itu telah disempurnakan menjadi senjata pembunuh yang sukar dideteksi melalui teknik rahasia yang dipraktikkan intelijen militer Rusia, termasuk dengan dioleskan ke gagang pintu.

Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny ambil bagian dalam pawai untuk mengenang pembunuhan kritikus Kremlin Boris Nemtsov di pusat kota Moskow pada 29 Februari 2020.

Novichok dapat digunakan dalam bentuk cair maupun padat.

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved