Respons Presiden Jokowi Usai Mendengar Pedagang di NTT Teriak 'Tiga Periode'
Presiden Jokowi tersenyum dan menunjukkan bahasa tubuh dengan menyilangkan tangan di dada
TRIBUNLOMBOK.COM - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) melaksanakan kunjungan kerja ke Kota Kupang, NTT, Kamis (24/3/2022).
Presiden Jokowi berdialog dengan beberapa warga dan pedagang saat mengunjungi Pasar Penfui, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang.
Warga Kota Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) menyambut antusias kedatangan Presiden Jokowi, Kamis (24/3/2022).
Baca juga: Soal Ramadhan 1443 H, Jokowi: Boleh Salat Tarawih Jamaah di Masjid dan Mudik dengan Syarat Booster
Baca juga: Presiden Jokowi Puji MotoGP Mandalika 2022, Apresiasi Masyarakat, Penyelenggara, Hingga Pemenang
"Presiden Jokowi, tiga periode," teriak seorang pedagang kepada Jokowi yang tengah melakukan kunjungan kerja.
Mendengar teriakan itu, Jokowi lantas tersenyum dan tertawa.
Presiden juga menunjukkan bahasa tubuh dengan menyilangkan tangan di dada.
Seorang pedagang di Pasar Penfui Agustina Boli menuturkan maksud teriakan pedagang itu mereka menginginkan Jokowi memimpin Indonesia untuk periode ketiga.
"Saya berharap untuk bapak lanjut ke tiga periode, ini tulus dari hati. Ini sangat luar biasa,” ucap Agustina.
Dia mengaku menerima bantuan modal usaha dari Jokowi dan merasakan manfaat di kondisi pandemi Covid-19.
“Uang ini untuk tambahan modal. Kemarin kami swab kalau bapak Presiden mau datang ke sini," ujar Agustina.
Dalam kunjungan kerjanya, Jokowi resmikan tiga lokasi wisata kuliner dan taman.
Presiden Jokowi meresmikan penataan kawasan Kota Kupang dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis, 24 Maret 2022.
Dalam sambutannya saat peresmian, Presiden mengaku sangat terkesan dengan penataan sejumlah titik di ibu kota NTT tersebut.
“Saya sangat terkesan sekali hasil penataan kawasan di Kota Kupang. Dari kawasan Kota Lama Kupang, tepatnya di Pantai Lai-Lai Besi Kopan (LLBK), dan juga di sini di Pantai Kelapa Lima, serta yang ketiga Koridor 3 Jalan Frans Seda,” ujar Presiden di Pantai Kelapa Lima, Kota Kupang, dalam siaran pers yang dikutip dari laman Setpres.
Selain itu, Presiden juga menyebutkan sejumlah pembangunan infrastruktur lainnya seperti SPAM air minum di Kali Dendeng, pembangunan sekolah, hingga politeknik.
Presiden berharap, penataan Kota Kupang tersebut akan mengubah wajah dan infrastruktur Kota Kupang menjadi lebih baik.
“Kita harapkan juga akan mengubah wajah destinasi wisatanya dan membuat pengunjung makin senang dan nyaman berkunjung ke NTT, khususnya Kota Kupang,” tandasnya.

Berdasarkan data dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), penataan kawasan Kota Kupang yang mencakup Pantai Kelapa Lima, Pantai LLBK/Kota Lama, dan Jalan Frans Seda, dilaksanakan pada rentang 2020-2021.
Penataan kawasan itu mencakup area seluas 51.900 meter persegi dan memakan biaya Rp80 miliar.
Penataan kawasan Kota Kupang tersebut diharapkan akan memberikan sejumlah manfaat antara lain pemugaran kawasan Kota Lama sebagai ikon Kota Kupang, menjadi destinasi wisata kuliner yang akan menampung 140 pedagang lokal untuk meningkatkan daya tarik wisatawan, serta sebagai ruang terbuka publik untuk atraksi seni dan budaya Provinsi NTT.
Turut mendampingi Presiden dalam kesempatan tersebut yaitu Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur NTT Viktor Laiskodat, Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi, Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore, dan Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti.
Dari tempat itu, Jokowi dan rombongan menuju Lanud El Tari Kupang, selanjutnya dengan menggunakan helikopter menuju SoE, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).
Di TTS, Presiden meninjau langsung upaya percepatan penurunan stunting di daerah kategori merah.
Masih dikutip dari laman Setpres, pemerintah menargetkan angka prevalensi kekerdilan atau stunting pada tahun 2024 berada di bawah 14 persen.
Saat meninjau program percepatan penurunan stunting di Desa Kesetnana, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Kamis, 24 Maret 2022, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa target tersebut harus menjadi perhatian seluruh pemerintah daerah di Indonesia.
“Saya minta seluruh gubernur, bupati, wali kota di seluruh Tanah Air juga akan saya sampaikan hal yang sama bahwa jangan sampai target angka 14 persen itu luput, harus tercapai,” ujar Presiden.
Presiden pun mengapresiasi pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Menurutnya, kegiatan yang berkaitan dengan stunting seperti pendampingan calon pengantin sebelum menikah harus dikerjakan.
“Karena belum tentu semua pengantin itu tahu meskipun punya uang banyak tapi kalau enggak tahu apa yang harus dilakukan, disiapkan, itu bisa jadi keliru juga,” tambahnya.
Selain itu, Presiden menjelaskan bahwa pemerintah juga akan melakukan intervensi terhadap gizi anak, kondisi rumah, dan ketersediaan air.
Intervensi tersebut, lanjut Presiden, perlu dilakukan secara terpadu oleh seluruh pihak agar target 14 persen di tahun 2024 tercapai.
“Tanpa kerja terpadu dari pemerintah kabupaten/kota, pemerintah provinsi, pemerintah pusat, dan seluruh masyarakat saya kira sangat sulit mencapai target yang telah kita tentukan,” lanjutnya.

Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, menjelaskan bahwa pada kegiatan hari ini akan disampaikan langsung kepada Presiden Jokowi permasalahan mengenai stunting yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), khususnya di Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Hasto berharap kehadiran Presiden akan memberikan motivasi untuk lebih bekerja keras dalam menurunkan angka stunting di NTT.
“Kami berharap kehadiran Bapak Presiden ini menjadi motivasi bagi kami semua yang ada di NTT dan juga bagi tim percepatan penurunan stunting untuk lebih, kerja lebih keras lagi,” ucap Hasto.
Berdasarkan data BKKBN, Desa Kesetnana menjadi gambaran umum dari 278 desa yang ada di Kabupaten TTS yang memiliki prevalensi stunting tinggi.
Bahkan, angka prevalensi stunting di Kabupaten TTS menurut Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) mencapai 48,3 persen, tertinggi di NTT bahkan Indonesia.
Turut mendampingi Presiden dalam peninjauan tersebut yaitu Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur NTT Viktor Laiskodat, Ketua DPRD TTS Marcu Buana Mbau, dan Wakil Bupati TTS Jhony Army Konay.
Tunduk Pada Konstitusi
Presiden Jokowi sempat angkat bicara terkait isu penundaan Pemilu 2024 yang ramai diperbincangkan.
Jokowi meminta kepada semua pihak untuk tunduk, taat, dan patuh pada konstitusi atau Undang-undang Dasar 1945.
"Kita bukan hanya taat dan tunduk, tetapi juga patuh pada konstitusi," kata Jokowi,
Menurut Jokowi, siapa saja boleh memberikan usul terkait penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan.
Pasalnya, Indonesia adalah negara demokrasi, sehingga semua pihak bisa bebas berpendapat.
"Siapa pun boleh-boleh saja mengusulkan wacana penundaan pemilu dan perpanjangan (masa jabatan presiden), menteri atau partai politik, karena ini kan demokrasi. Bebas saja berpendapat," terang Jokowi.
Namun, Jokowi menegaskan, jika terkait pelaksanaan pemilu maka semua harus tunduk dan taat pada konstitusi.
"Tetapi, kalau sudah pada pelaksanaan, semuanya harus tunduk dan taat pada konstitusi," tegasnya.
(Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pedagang di NTT Teriaki Jokowi 'Tiga Periode', Presiden Tertawa dan Silangkan Tangan di Dada