Alasan 6 Gubernur Absen dari Prosesi Penyatuan Tanah dan Air di IKN yang Dipimpin Presiden Jokowi
Kondisi kesehatan menjadi alasan ketidakhadiran para kepala daerah ini
TRIBUNLOMBOK.COM - Syukuran Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kalimantan Timur, Senin (14/3/2022) ditandai dengan proses penyatuan tanah dan air 34 provinsi se-Indonesia.
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memimpin prosesi di Titik Nol IKN tersebut yang dihadiri sejumlah pejabat turut hadir dalam kegiatan tersebut, termasuk para gubernur se-Indonesia.
Namun, ada 6 gubernur yang absen alias tidak hadir dalam prosesi tersebut.
Baca juga: Presiden Jokowi Akan Kemah di IKN, Gubernur se-Indonesia Diundang Ritual Penyatuan Tanah dan Air
Baca juga: Mengapa Hanya 5 Gubernur Ini yang Diajak Kemah Oleh Presiden di IKN?
Kondisi kesehatan menjadi alasan ketidakhadiran para kepala daerah ini.
"Semua izin karena kondisi kesehatan kurang fit, karena kondisi kesehatannya," ujar Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres), Heru Budi Hartono dikutip dari Tribunnews.com.
Siapa saja enam gubernur yang tidak hadir? Inilah sosok mereka sebagaimana dirangkum Tribunnews.com:
1. Gubernur Papua, Lukas Enembe
Gubernur Papua, Lukas Enembe tidak hadir dalam prosesi penyatuan tanah dan air di IKN.
Ia diwakili oleh Asisten Bidang Administrasi Umum Sekda Papua, Y Derek Hagemu.
Lukas Enembe adalah Gubernur Papua dua periode yakni tahun 2013-208 dan periode 2018-2023.
Sebelum menjadi gubernur, Lukas Enembe pernah menjadi Bupati Puncak Jaya.
Pria kelahiran Tolikara, Papua pada 27 Juli 1967 itu dikenal sebagai kader Partai Demokrat.
Namun pada Pilpres 2019, Lukas Enembe justru mendukung Jokowi walaupun partainya saat itu mendukung pasangan Prabowo-Sandiaga Uno.
Bahkan ia menjanjikan 3 juta suara untuk Jokowi-Ma'ruf dan terbukti, pasangan nomor urut 1 itu mendapat suara 3.021.713, Prabowo hanya 311.352.
Alasan Lukas Enembe mendukung Jokowi karena hanya mantan Gubernur DKI Jakarta yang memahami masalah Papua.