Alasan 6 Gubernur Absen dari Prosesi Penyatuan Tanah dan Air di IKN yang Dipimpin Presiden Jokowi

Kondisi kesehatan menjadi alasan ketidakhadiran para kepala daerah ini

BPMI Setpres/Muchlis Jr
Presiden Joko Widodo menyatukannya tanah dan air 34 provinsi se-Indonesia di dalam sebuah wadah berwarna emas, bejana Nusantara di Titik Nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kalimantan Timur, Senin (14/3/2022). 

Lukas Enembe sempat menjadi sorotan karena pergi ke Papua Nugini melalui jalur tak resmi untuk berobat sehingga dideportasi oleh pemerintah setempat.

2. Gubernur Banten, Wahidin Halim

Gubernur Banten, Wahidin Halim juga tidak menghadiri prosesi dan digantikan Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumy.

Andika Hazrumy menyerahkan tanah serta air kepada Presiden Jokowi.

Wahidin Halim merupakan Gubernur ke-4 Provinsi Banten dan menjabat selama periode 2017-2022.

Pria kelahiran Tangerang, pada 14 Agustus 1954 mengawali kariernya dari bawah.

Ia pernah menjadi kepala desa, lurah, camat, kepala dinas, serta Wali Kota Tangerang selama dua periode, yaitu 2003-2008 dan 2008-2013.

Wahidin Halim juga pernah menjadi anggota DPR RI periode 2014-2019 dari Fraksi Demokrat.

Pada Pilkada 2012, Wahidin Halim pernah mencoba peruntungannya sebagai calon gubernur.

Sayangnya, ia gagal melawan Ratu Atut Chosiyah yang berpasangan dengan Rano Karno.

Lima tahun kemudian atau pada Pilkada 2017, ia mencoba kembali peruntungan sebagai calon gubernur dan sukses melenggang menjadi orang nomor satu di Banten.

Berpasangan dengan Andika Hazrumy, mereka mengalahkan kandidat lain yakni Rano Karno dan Embay Mulya Syarif.

3. Gubernur Bali, Wayan Koster

Gubernur lain yang tidak hadir dalam kegiatan di IKN adalah Gubernur Bali, Wayan Koster.

Adapun Wakil Gubernur Bali, Oka Artha yang mewakili Wayan Koster menyerahkan tanah dan air kepada Presiden.

Sumber: Tribun Lombok
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved