Minyak Goreng Mahal

Curhat Pedagang Minyak Goreng di Kendari, Harga 2 Liter Tembus Rp135.000: '3 Minggu Sempat Kosong'

"Merk Sania, Sanco, Bimoli 135 ribu ukuran 2 liter," ujar seorang pedagang, Ibrahim.

Editor: Irsan Yamananda
TribunLombok.com/Atina
Ilustrasi minyak goreng 

"Hanya katanya tanggal 11 atau 12 ini akan datang, tapi kan belum lagi waktu untuk penurunannya, akan lama lagi," ungkapnya.

Selain di Pasar Korem, harga minyak goreng yang meroket juga terjadi di Pasar Baruga.

Salah satu pedagang, La Ode Arifin (49), menuturkan, harga minyak goreng 2 liter dijual Rp120 ribu.

Sedangkan, harga per liternya Rp 60.000 seperti dikutip dari TribunnewsSultra.com dengan judul 3 Pasar di Kota Kendari Harga Bawang, Cabai, Beras hingga Gula Naik Tajam, Minyak Goreng Rp120 Ribu.

Menteri Perdagangan Sebut Hal Ini Jadi Penyebab Tingginya Harga Minyak Goreng

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengungkap sejumlah penyebab masih tingginya harga minyak goreng atau belum sesuai harga eceren tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

"Ketika terjadinya disparitas harga, perubahan harga ini, banyak orang berspekulasi.

Jadi mereka mengharapkan terjadinya perubahan, bahkan kalau di pasar market ini ada yang sifatnya jangka panjang dan pendek," kata Lutfi secara virtual, Rabu (9/3/2022).

Menurutnya, akibat adanya spekulasi tersebut membuat orang berani bertaruh bahwa ke depan pemerintah akan melepas atau tidak memberlakukan HET.

Baca juga: Disperindag Ungkap Penyebab Kelangkaan Minyak Goreng di Lombok Timur

Baca juga: Antrean Pembeli Minyak Goreng di Mataram, Mengular Sampai Badan Jalan, Pintu Toko Ditutup Setengah

"Kenapa? Agar mereka bisa menjual dengan harga tinggi yaitu membeli di harga Rp 10.300.

Harapannya menjual dengan harga internasional yang saat ini perbedaannya Rp 10 ribu," ujar Lutfi.

Melihat kondisi tersebut, Lutfi pun mengancam para spekulan terutama diatributor 1 dan 2 untuk membawanya ke meja hijau jika terbukti melakukan pelanggaran hukum.

"Saya sudah berkoordinasi dengan Satgas Pangan.

Saya akan menuntut spekulan itu berdasarkan hukum.

Jadi inilah salah satu yang menyebabkan distrupsi di rantai logistik yang mereka ingin dapat keuntungan besar," ucapnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun sultra
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved