Hari Perempuan
Perempuan Inspiratif di Lombok Tengah, Sukarela Mengajar Anak-anak Desa
Tris Shakti Permata, perempuan yang mengabdikan hidupnya mengajar anak-anak di Dusun Bererong, Desa Nyerot, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah
Penulis: Lalu M Gitan Prahana | Editor: Lalu Helmi
Laporan Wartawan Tribunlombok.com Lalu M Gitan Prahana
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Hari Peremupuan Internasional diperingati setiap tanggal 8 Maret.
Sejumlah kisah inspiratif datang dari perempuan-perempuan, salah satunya di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Tris Shakti Permata, perempuan yang mengabdikan hidupnya mengajar anak-anak di Dusun Bererong, Desa Nyerot, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah.
Baca juga: Hari Perempuan Internasional 2022, Bupati Lombok Timur Sentil Kasus Pernikahan Usia Anak
Baca juga: Cerita Zahratul Laili sang Penerima Awarde LPDP 2021, Berjuang bagi Kesetaraan Perempuan di Loteng
Bersama kakaknya, Novi Prayatiningsih mereka melakukan itu dengan sukarela.
Secara konsisten, ia bertemu dan berjumpa dengan anak-anak.
Mengajarinya menulis, membaca, dan latihan berbahasa inggris.
"Selain itu, kami juga mengajar kalistung, menggambar dan membaca nyaring," ungkap Tris Shakti.
"Sampai saat ini, anak-anak yang kami ajar sudah 25 orang, yang rata-rata jenjang SD," lanjutnya.
Kegiatan mengajar dilaksanakan setiap hari, kecuali hari sabtu dan dimulai dari pukul 11.00-15.00 WITA.
Kemudian untuk lokasi mengajar bertempat di sebuah gudang kosong dirumahnya yang kemudian di sulap menjadi kelas.
"Di mana kami berkegiatan disini sudah hampir satu tahun dan antusiasme anak-anak sangat luar biasa,"
"Apalagi ditengah covid 19 ini, pendidikan mereka di sekolah formal masih kurang maksimal," kata Tris Shakti.
Sehingga dengan adanya tempat belajar tersebut, dapat menjadi solusi untuk anak-anak di desanya agar tetap dapat mendapatkan ilmu pengetahuan, meski tidak sekolah.
Selain itu Novi Prayatiningsih mengaku dari proses belajar mengajar yang dilakukannya tersebut. Anak-anak didikannya menorehkan berbagai prestasi.
"Prestasi pertama, dari Julia Kesya yang menjadi juara harapan 1 mendongeng yang diselenggaran oleh Perpusatakan dan Kearsipan Daerah Loteng,"
"Kemudian Zahwa Aulia sebagai juara harapan 2 mendongeng pada event yg sama," lanjut Novi Prayatiningsih.
Ia berharap wadah belajar yang dibangunnya itu kedepan bisa memperbaiki kualitas pendidikan anak-anak di desanya.
"Serta membantu memperbaiki kualitas hidup mereka di masa depan, di mana visi kami adalah Adab, Ilmu, dan SDM," pungkas Perempuan desa Nyerot Loteng tersebut.
(*)