Corona di Indonesia

Tren Kematian Akibat Covid-19 di Indonesia Masih Tinggi

Menurut dia, kasus kematian akibat Covid-19 paling tinggi terjadi pada kelompok yang belum mendapatkan vaksinasi.

Editor: Dion DB Putra
DOK HUMAS KEMENKES RI
Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi. 

TRIBUNLOMBOK.COM, JAKARTA - Kasus positif Covid-19 di Indonesia sudah turun menjadi 38,15 persen. Walau demikian tren kematian akibat Covid-19 masih tinggi.

Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, hal ini menjadi perhatian pemerintah.

Menurut dia, kasus kematian akibat Covid-19 paling tinggi terjadi pada kelompok yang belum mendapatkan vaksinasi.

Baca juga: Satgas Covid-19 Mataram: Pelaku Perjalanan Domestik Tak Perlu Tunjukkan Tes Antigen-PCR

Baca juga: Syarat Tes PCR atau Antigen Perjalanan Domestik Indonesia Dihapus, Sinyal Covid-19 Menuju Endemi?

"Jumlah kematian masih menunjukkan peningkatan yaitu sekitar 16,78 persen dibandingkan minggu sebelumnya," kata Nadia dalam konferensi pers secara virtual, Selasa 8 Maret 2022.

Menurut Nadia, angka positivity rate mingguan menurun menjadi 13,56 persen, namun, penularan virus Corona masih terjadi di masyarakat.

Dia mengatakan, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit rujukan tercatat 28,24 persen dari total kapasitas.

"Artinya sudah sangat menurun dibandingkan pada saat gelombang Delta di tahun 2021," ujarnya.

Nadia mengatakan, hingga kini kasus Covid-19 paling banyak dilaporkan dari Pulau Jawa dan Bali. Namun, proporsinya sudah menunjukkan penurunan.

"Artinya kita harus tetap waspada karena beberapa provinsi terutama di luar Jawa-Bali saat ini masih mengalami peningkatan tren kasus baru. Masih mungkin berlanjut di beberapa hari atau minggu ke depan," ujarnya.

70 Persen Belum Divaksinasi

Menurut Siti Nadia Tarmizi, total 8.230 pasien Covid-19 yang meninggal dunia di rumah sakit sejak gelombang varian Omicron melanda Indonesia.

Nadia mengatakan, dari jumlah tersebut, 70 persen di antaranya belum mendapatkan vaksinasi lengkap.

"56 persen di antaranya lansia dan 51 persen di antaranya adalah mereka yang memiliki komorbid dan komorbid yang paling banyak adalah diabetes melitus ataupun kencing manis," kata Nadia.

Nadia mengatakan, data nasional menunjukkan lansia yang terpapar Covid-19 memiliki risiko meninggal 3,5 kali lipat dibandingkan kelompok non-lansia.

"Dan lebih tinggi lagi pada lansia dengan penyakit penyerta seperti diabetes, darah tinggi dan gagal ginjal," ujarnya.

Oleh karenanya, ia mengatakan, vaksinasi Covid-19 masih sangat efektif memberikan perlindungan bagi kelompok rentan untuk mengurangi risiko kematian akibat Covid-19.

Ia mengatakan, vaksinasi dosis ketiga dapat mengurangi risiko kematian sebanyak 86 persen. Sementara itu, vaksinasi dosis kedua dapat mengurangi risiko kematian sebanyak 60 persen.

"Tetapi kalau kita hanya satu dosis vaksinasi ini resiko kematian hanya berkurang 29 persen," ucap dia. Hingga Senin 7 Maret 2022, angka kematian akibat Covid-19 berjumla 150.430. Sementara total kasus Covid-19 mencapai 5.770.105.

Simak berita terkait corona di Indonesia

Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul Kemenkes: Kasus Positif Covid-19 Turun, tapi Angka Kematian Masih Tinggi

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved