Sempat Mangkrak Puluhan Tahun, Proyek Masjid Agung Bima Masuk Tahap II, Rp10 Miliar Digelontorkan
Masjid Agung Al Muwahidin Kota Bima, merupakan masjid besar yang sejak puluhan tahun lalu mangkrak.
Penulis: Atina | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina
TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Masjid Agung Al Muwahidin Kota Bima, merupakan masjid besar yang sejak puluhan tahun lalu mangkrak.
Kurang lebih 20 tahun, sejak Kota Bima belum berpisah dari Kabupaten Bima, hingga secara administrasi resmi berpisah.
Pasang surut pembangunan masjid agung ini, juga terjadi pada kepemimpinan saat ini.
Mulai dialokasikan tahun 2019 lalu, revitalisasi bangunan masjid yang terletak di Kelurahan Pane Kecamatan Rasanae Barat tersebut, dianggarkan multiyears dengan total Rp 36 miliar.
Tahun pertama, dialokasikan tahun 2020 sebesar Rp 10 miliar.
Kemudian, terjeda dua tahun dan baru dialokasikan tahun ini lagi sebesar Rp 10 miliar.
Baca juga: Rekomendasi Tempat Makan Ayam Taliwang dan Plecing di Lombok, Dijamin Ketagihan
Kepala Dinas PUPR Kota Bima, M Amin kepada TribunLombok.com mengakui, pembangunan masjid agung Al Muwahidin sempat mangkrak.
Namun tegasnya, itu disebabkan pandemi covid-19 sehingga alokasi anggaran terpangkas untuk penanganan covid-19.
Selain itu, konstruksi bangunan masjid juga mengalami banyak perombakan karena bangunan awal mengalami pelapukan.
Sehingga pembangunan tahun ini, akan dilakukan penguatan pada konstruksi bangunan.
Selain itu, bahan bangunan yang digunakan kali ini lebih ringan dan aman.
Pada bagian kubah, juga akan dilakukan perbaikan karena adanya beberapa kebocoran.
Baca juga: Pria Lombok Tengah Tewas di Dasar Sungai Setelah Lompat dari Jembatan
Baca juga: Ini Sosok Ali Al Khairy, Calon Gubernur NTB 2024
"Lanjutan pembangunan ini, kami lakukan sesuai dengan rekomendasi Unram tahun lalu," ungkapnya.
Meski tahun ini pembangunan masjid Al Muwahidin belum tuntas, tapi ia memastikan masjid sudah siap digunakan dan lebih representatif.