Terputus Bertahun-tahun Perbaikan Jembatan Kananta di Bima Belum Rampung di Tahun Ketiga

Perbaikan Jembatan Kananta akses penghubung Dusun Sowa dan Dusun Kananta yang dimulai 2020 lalu hingga kini belum rampung

Penulis: Atina | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Istimewa
Warga menggotong sepeda motor, untuk melewati jembatan putus di Desa Kananta di Kecamatan Soromandi Kota Bima yang rusak 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Jembatan Kananta, yang menghubungkan Dusun Sowa dan Dusun Kananta Desa Kananta, Kecamatan Soromandi sudah terputus sejak tahun 2018 lalu.

Jembatan yang merupakan aset Pemerintah Provinsi NTB ini terputus karena terjangan banjir saat itu.

Bertahun-tahun diusulkan, perbaikannya baru dimulai tahun 2020 lalu.

Itu pun sempat mangkrak dan baru dimulai kembali tahun ini dengan target selesai Mei mendatang.

Baca juga: Inmendagri Terbaru Nomor 14 Tahun 2022, Ini Daftar 5 Kabupaten/Kota di NTB yang Masuk PPKM Level 3

Sejak terputus Februari tahun 2018 lalu, warga yang melewati jembatan itu harus turun menyusuri sungai untuk menyeberang.

Jika arus sungai deras dan debitnya besar, maka otomatis tidak bisa dilewati.

Jembatan putus di Desa Kananta di Kecamatan Soromandi Kota Bima yang rusak sejak 2016 lalu.
Jembatan putus di Desa Kananta di Kecamatan Soromandi Kota Bima yang rusak sejak 2016 lalu. (Istimewa)

Seperti yang disampaikan Juliadin, warga Wadukopa Kecamatan Soromandi mengaku, pernah ada rakit yang dibuat warga untuk menyeberang.

Namun, ketika arus sungai deras maka rakit tersebut tidak bisa digunakan.

Baca juga: Rangkaian Hari Raya Nyepi, Dipastikan Tidak Ada Arak-arakan Ogoh-ogoh di Lombok Barat

"Terpaksa kita menunggu arus mereda dulu. Kalau ada hal darurat, jangan harap bisa lewat," akunya.

Anhar warga Kecamatan Donggo, mengaku juga pernah terkendala ketika hendak ke Desa Sarita Kecamatan Soromandi.

"Saya ada keperluan mengurus surat penting ke desa Sarita, tapi gagal karena arus sungai deras dan tinggi waktu itu. Akhirnya masalah saya semakin parah, karena saya gagal menemui orang saat itu," akunya.

Namun, Anhar mengaku kini bersyukur karena jembatan sudah mulai diperbaiki.

"Walaupun kita lihat, lama juga itu proses perbaikannya," ujar Anhar.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTB, Ridwan Syah mengatakan, progres pembangunan jembatan Kananta sudah 75 persen.

Jembatan sepanjang 25 meter itu, saat ini sedang dalam pengerjaan perancahan balok dan plat lantai.

“Target pengecoran Maret mendatang. Kita targetkan rampung Mei bertepatan dengan berakhirnya masa kontrak,” katanya.

Pembangunan jembatan Kananta ini kata dia, merupakan program percepatan jalan dan jembatan provinsi 2020-2022.

Ridwan juga tidak menampik pengerjaan jembatan sempat mangkrak.

Selain kendala distribusi material, pemasangan perancah khusus dari Surabaya ditunda.

"Karena dikhawatirkan terbawa arus banjir," ujarnya.

Selain itu, disebabkan karena ada perubahan desain.

Pihak rekanan menyebutkan, jembatan tersebut harus menggunakan tiang pancang.

Sebagai informasi, pengerjaan jembatan Kananta menghabiskan anggaran sekitar Rp 12 miliar dari APBD Provinsi NTB.

Masa kerjanya selama 365 hari kalender, dengan pola pembiayaan tahun jamak, mulai 2020 sampai 2022.

Proyek ini satu paket dengan pengaspalan jalan Kiwu-Sampungu, Jembatan Sori Kari’I dan Jembatan Kiwu.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved