Peringati Isra Miraj 2022, Menag Yaqut Cholil Kembali Buat Perumpamaan, Kali Ini Soal Bangunan

"Berbeda itu niscaya, namun tak berarti harus saling menjatuhkan," kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

Editor: Irsan Yamananda
kemenag.go.id
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas 

Peristiwa agung ini merupakan awal disyariatkannya ibadah shalat lima waktu, di mana Nabi SAW menegaskan bahwa shalat adalah tiang agama," kata Yaqut.

Isra Miraj, Pesan Nilai Kemanusiaan

Menurut Menag, hasil perjalanan Isra Miraj Rasulullah berupa shalat memiliki kandungan makna bahwa nilai-nilai ketuhanan harus diseimbangkan dengan nilai-nilai kemanusiaan.

"Nilai ketuhanan dan kemanusiaan menyatu dalam sikap dan perilaku masyarakat Indonesia, sehingga menjadi perekat bangsa di tengah kompleksitas perbedaan yang tak semua bangsa mampu melewatinya dengan baik," ujar dia. 

Menag menjelaskan dalam sejarah Islam, Indonesia sangat erat menjalin hubungan antara agama dan negara.

Begitu pula ajaran Islam telah melebur dalam berbagai aspek kebudayaan dan nilai-nilai kehidupan masyarakat.

Baca juga: Yaqut Dihujat Gegara Pernyataan Sepiker Masjid dan Gonggongan Anjing, Kemenag: Bukan Membandingkan

"Sungguh sangat mengagumkan, dari Sabang hingga Merauke kita dapat menyaksikan cara berislam yang begitu indah bersanding dengan budaya bangsa, kita juga dapat merasakan nilai-nilai persaudaraan kebangsaan hingga kini masih terjaga dengan baik," kata dia.

Dalam peringatan Isra Miraj kali ini dihadiri secara daring oleh Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, para Menteri Kabinet Indonesia Maju, pimpinan lembaga tinggi negara, pimpinan ormas Islam, dan sejumlah duta besar negara sahabat.

Peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad 1443H tingkat kenegaraan kali ini diisi dengan tausiyah yang disampaikan Buya Arrazy Hasyim, pengasuh Ribath Nouraniyyah Hasyimiyyah seperti dikutip dari Kompas TV dengan judul Menag Yaqut: Berbeda Itu Niscaya, Tidak Harus Saling Menjatuhkan.

Ketua PWNU NTB Prof Masnun: Isra Miraj Jadi Momentum Refleksi Diri

Ketua Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Nusa Tenggara Barat (NTB) Prof Dr TGH Masnun Tahir menghadiri peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW 1443 H di Masjid Agung Praya, Lombok Tengah, Minggu (27/2/2022)

Kegiatan tersebut diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah.

Dalam kesempatan tersebut, Prof Masnun menyampaikan bahwa peringatan isra miraj merupakan momen bersejarah.

Baca juga: Lomba Qasidah Masih Menjadi Primadona Warga Mamben Lauk Memeriahkan Isra Miraj

Baca juga: Isra Miraj 2022, Bupati Lombok Timur Tanggapi Aturan Menteri Agama Soal Pengeras Suara Masjid

"Karena setiap perjalanan nabi Muhammad SAW, bukan sekedar dokumen historis atau mitologi-mitologi. Tetapi sebuah pelajaran kita sepanjang hidup," kata Rektor UIN Mataram itu.

"Jadi perjalanan nabi Muhammad bukan saja sekedar best stories tetapi juga best review," lanjutnya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved