Corona di NTB
Gempur Vaksinasi Covid-19 di Bima, Dokter Jack: Pemerintah Hingga Masyarakat Terlibat
Masih rendahnya cakupan vaksinasi di Kabupaten Bima mendorong Ketua Satgas Percepatan Vaksinasi Covid-19 NTB turun bersinergi melakukan percepatan
Penulis: Patayatul Wahidah | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Patayatul Wahidah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Kabupaten Bima sekarang jadi salah satu fokus percepatan vaksinasi Covid-19.
Ketua Satgas Percepatan Vaksinasi Covid-19 NTB dr Lalu Herman Mahaputra berkolaborasi dengan Polda NTB untuk meningkatkan cakupan vaksinasi di wilayah Kabupaten Bima tersebut.
Masih rendahnya cakupan vaksinasi di Kabupaten Bima mendorong Ketua Satgas Percepatan Vaksinasi Covid-19 NTB yang akrab disapa Dokter Jack ini melakukan upaya percepatan.
Kegiatan yang diberi tajuk Gempur Vaksinasi ini telah dimulai sejak Senin (21/2/2022) lalu.
“Karena di sini kan capaiannya paling rendah di 10 kabupaten/kota jadi memang harus kita gempur habis-habisan,” kata Dokter Jack saat dihubungi TribunLombok.com, Selasa (22/2/2022).
Baca juga: Kabupaten Bima Terendah Vaksinasi Covid-19 di NTB, Target 80 Persen untuk MotoGP Mandalika Digeber
Baca juga: Orang Tua Tidak Setuju, Ribuan Siswa Madrasah di Bima Belum Divaksin
Baca juga: Pohon Pisang yang Ditanam Warga Dicabut Pemerintah Kelurahan Penatoi Kota Bima
Saat ini jumlah masyarakat Kabupaten Bima yang telah disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama sebanyak 70 persen.
Kemudian vaksin dosis kedua sebanyak 26 persen.
Gempur Vaksinasi di Kabupaten Bima dijadwalkan selama dua pekan ke depan.
Atau hingga target vaksinasi sebesar 80 persen tercapai.
Caranya dengan menggandeng Tim Vaksinator Covid-19 Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi (RSUDP) NTB, Bidokkes Polda NTB, dan Dinkes setempat.

Dokter Jack yang juga Direktur RSUDP NTB ini menyebutkan jumlah sasaran vaksinasi per harinya sebanyak 1.500 dosis.
Namun pada saat gelaran vaksinasi di hari pertama, Senin (21/2/2022) lalu, berhasil tercapai 10 ribu dosis.
Menurutnya hasil ini didapatkan berkat sosialisasi dan kolaborasi yang dilakukan dengan berbagai pihak.
Mulai dari Pemkab Bima, tokoh masyarakat, dan tokoh agama.
Kemudian Polda NTB dan juga tenaga kesehatan.
“Saya berharapnya dengan adanya kegiatan ini daerah di NTB yang cakupan vaksinasinya masih rendah bisa kita tingkatkan,” pungkasnya.
(*)