Berita Sumbawa
Kondisi Terkini Banjir Sumbawa, Akses Warga Terganggu Setelah Jembatan Cinta Putus
Jembatan Cinta di perbatasan Desa Kalimango dan Desa Baru, Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa rusak diterjang banjir dan tidak akses warga lagi.
Penulis: Galan Rezki Waskita | Editor: Sirtupillaili
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Galan Rezki Waskita
TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA - Jembatan Cinta yang berada di perbatasan Desa Kalimango dan Desa Baru, Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa, rusak diterjang banjir, Senin, 14 Februari 2022.
Saat ini jembatan tersebut sudah tidak bisa difungsikan lagi.
Biasanya jembatan ini merupakan salah satu akses utama yang menghubungkan dua desa tersebut.
Sayangnya, jembatan dengan panjang sekitar 15 meter dan lebar 4 meter itu patah dihantam arus sungai.
Di arah timur jembatan hanya tersisa sekitar 7 meter.
Sementara di sebelah barat hanya tersisa pondasi yang menempel di tanah seberang sungai.
Di bawah jembatan terdapat sampah tanaman yang tersangkut.
Aliran sungai yang mengalir di bawahnya hanya mencapai dada orang dewasa.
Baca juga: Kisah Korban Banjir Bandang di Sumbawa, Emas dan Tabungan Hanyut, Rumah Hanya Tinggal Batu Penyangga
Baca juga: Kronologi Banjir Bandang Sumbawa, Rendam Rumah Warga hingga Putusnya Jembatan Cinta
Sementara di sisi lain jembatan, air sungai hanya mencapai kedalam paha anak kecil.
Pantauan TribunLombok.com, hari ini Selasa, (15/2/2022) pukul 11.00 Wita, masih terlihat kerusakan akibat hantaman banjir tersebut.
Tapi tampak anak-anak melompat ke sungai dari atas jembatan tersebut.
Di sekitar jembatan terlihat masyarakat memandikan kuda pacu.
Di sisi lain, anak-anak mandi menggunakan ban dalam kendaraan. Sungai seperti dijadikan wahana arung jeram.
Di seberang sungai tepatnya di bagian barat, sekelompok warga bergotong royong mengangkat rumah panggung untuk diperbaiki.
Sementara itu, sebagian warga di wilayah Kalimango membereskan kandang kuda yang sempat diterjang banjir.
Di atas Jembatan Cinta tersebut, TNI, Polres Sumbawa, dan Pihak Damkar memantau lokasi.
Camat Alas Hisbullah meyebutkan, hari ini mereka sedang menggelar kerja bakti di enam titik lokasi banjir.
Tidak ketinggalan, tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbawa juga turut dalam kegiatan tersebut.
Banjir Terjang 5 Desa
Banjir bandang menerjang lima desa di Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin, 14 Februari 2022.
Akibatnya, sejumlah fasilitas umum hingga objek wisata porakporanda.
Khaeruddin, kepala Desa (Kades) Kalimango, Kecamatan Alas menceritakan, banjir terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi.
Hujan yang mengguyur Marente, mulai pada jam 14.00 WITA.
Selama empat jam lebih hujan mengguyur membuat volume air bendungan Desa Marente meluap.
Banjir kemudian menyapu area persawahan hingga tempat wisata.
"Fasilitas wisata Tiu Batu, Baringin Kembar, Tiu Kele porakporanda," katanya.
Fasilitas objek wisata itu tersapu arus banjir.
Lebih lanjut, ia menerangkan pipa air PDAM juga turut hanyut.
Meski demikian, Khairuddin bersyukur tidak ada korban jiwa dalam bencana ini.
Lima desa yang terdampak banjir yakni Desa Marente, Desa Kalimango, Desa Dalam, Desa Juran Alas, dan Desa Luar, Kecamatan Alas.
Banjir itu terjadi pada Senin, (14/2/2022), sekitar pukul 16.00 WITA.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa menunjukkan, banjir berawal dari terbentuknya awan cumulonimbus.
Hujan kemudian mengguyur daerah setempat.
Akibatnya, lahan yang tandus karena penebangan liar tidak mampu menahan air.
Selain itu, sedimentasi dan penumpukan sampah di wilayah sungai juga turut menjadi pemicu banjir.
Akhirnya air tersumbat dan kemudian meluap ke pemukiman warga.
Penyumbatan saluran irigasi juga bagian dari pemicu luapan tersebut.
Dari gambar dan video yang berhasil didapatkan TribunLombok.com, air mencapai ketinggian pinggang hingga dada orang dewasa.
Beberapa tanaman perkebunan ikut terseret air.
Banjir ini juga menyebabkan putusnya Jembatan Cinta di Desa Luar, Kecamatan Alas.
Jembatan Cinta ini merupakan jembatan utama yang menunjang aktivitas sehari-hari warga.
Beruntungnya, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Air akhirnya mulai mereda dan perlahan surut pada pukul 18.00 WITA.
(*)