MotoGP Mandalika 2022
Sirkuit Mandalika "Mimpi yang Jadi Nyata", Apresiasi Masyarakat NTB Kepada Presiden Joko Widodo
Anggota DPR RI Daerah Pemilihan Pulau Lombok, NTB H Rachmat Hidayat: Berkat Keberpihakan Presiden, Pembangunan Mandalika Terwujud.
Penulis: Lalu Helmi | Editor: Lalu Helmi
Presiden Jokowi kata Rachmat, telah berusaha keras, berjuang keras, mengembalikan watak asli pembangunan Indonesia.
Bukan pembangunan yang bertumpu pada pertumbuhan ekonomi belaka. Namun, bertumpu pada pemerataan karena pertumbuhan ekonomi.
“Presiden Jokowi tahu persis, tanpa pemerataan, akan terjadi ketimpangan. Baik itu ketimpangan kaya dan miskin atau juga ketimpangan antarwilayah yang akan menyebabkan ketidakadilan,” tandas Anggota Komisi VIII DPR RI ini.
Itu sebabnya, Ketua DPD PDI Perjuangan NTB ini mengemukakan, semenjak mulai memimpin Indonesia.
Presiden Jokowi membangun infrastruktur tidak di Jawa saja. Melainkan membangun infrastruktur dari daerah di seluruh Indonesia.
“Di era kepemimpinan Presiden Jokowi, pembangunan tidak lagi Jawa sentris. Tapi Indonesia sentris,” kata Rachmat.
Untuk daerah yang memiliki kapasitas fiskal terbatas seperti NTB, kebijakan pembangunan Indonesia Sentris tersebut adalah berkah.
Sebab, jika hanya mengandalkan anggaran pembangunan daerah, sudah pasti tak akan mampu.
Sebagai contoh. Tahun lalu saja, Pemprov NTB bahkan harus berhutang hingga Rp 750 miliar.
Hal yang belum pernah terjadi di periode-periode kepemimoinan sebelumnya.
Pengembalian pinjaman itu kini sudah harus mulai dicicil sedikitnya Rp 150 miliar setiap tahun dengan pemotongan Dana Alokasi Umum untuk NTB.
Pengembalian utang akan berlangsung selama delapan tahun. Belum lagi pada saat yang sama, sedikitnya Rp 229 miliar proyek tak bisa dibayarkan meski telah tuntas dikerjakan oleh kontraktor.
Hal yang menunjukkan bagaimana keterbatasan keuangan Pemprov NTB.
Kini, berkat keberpihakan Presiden Jokowi untuk NTB, Bumi Gora pun memiliki pusat pertumbuhan ekonomi baru di Mandalika.
Dari satu kali event MotoGP saja, NTB bisa memperoleh keuntungan ekonomi yang mencapai Rp 500 miliar.