Momen Mencekam di Desa Wadas: Warga Sembunyi ke Hutan, Dikejar Anjing Pelacak dan Polisi Bersenjata

Warga Wadas yang tak ingin disebut namanya mengaku dikejar aparat keamanan hingga lari ke hutan.

Editor: Irsan Yamananda
Twitter Wadas Melawan
Ratusan polisi diterjunkan di Wadas, Purworejo, Jawa Tengah, Selasa (8/2/2022). 

Menurutnya saat ini aktivitas warga masih lumpuh. Terlebih anak-anak di desa masih belum berani keluar rumah.

Ganjar temui warga yang pro tambang

Ganjar Pranowo kunjungi Desa Wadas pada hari Rabu, 9 Februari 2022
Ganjar Pranowo kunjungi Desa Wadas pada hari Rabu, 9 Februari 2022 (Instagram/ ganjar_pranowo)
 

Menurut pengakuan warga yang menghadiri kegiatan tersebut, Ganjar sama sekali tidak berbicara kepada warga yang diduga mendapat perlakuan kekerasan oleh aparat.

Namun hanya menemui warga yang pro akan pengukuran lahan yang dilakukan. Bahkan, menurut salah satu warga, Ganjar seakan hanya melewati warga yang kontra.

"Ganjar hanya menemuin warga yang pro dan tidak membicarakan warga yang mendapat kekerasan," kata dia.

"Sama sekali warga yang kontra dengan rencana pengukuran tidak ditemui dan hanya dilewatin dan masuk dengan dikawal sedemikian rupa," tambah dia,

Warga itu juga mengatakan, selama kunjungannya ke Desa Wadas, Ganjar tidak membahas soal kericuhan.

"Yang kontra cuma dilewati saja," tegasnya.

Spanduk penolakan tambang dibredeli aparat

Para warga Desa Wadas, Kabupaten Purworejo yang menolak pembangunan Bendungan Bener.
Para warga Desa Wadas, Kabupaten Purworejo yang menolak pembangunan Bendungan Bener. (tribunnews)

Siswanto (30), warga Dusun Randuparang, Desa Wadas bercerita aparat telah membredeli spanduk dan banner penolakan penambangan quarry sebelum kedatangan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ke Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Rabu (9/2/2022).

"Ya jelas kondusif, kemarin sore (Selasa) banner-banner kami dicopoti polisi. Paginya (Rabu) juga dibersihkan lagi. Jadi Ganjar datang sudah bersih semua," ungkap Siswanto, Rabu.

Tak hanya itu, ia menyebut aparat gabungan berjaga hampir di semua akses desa. Akibatnya warga yang kontra penambangan quarry tak bisa keluar.

Siswanto mengaku, ratusan anggota ormas sempat berjaga di sekitar rumahnya dan hal tersebut membuat keluarganya ketakutan.

"Setiap jalan masuk RT dijaga polisi, ormas, brimop, juga sejumlah TNI. Semua warga takut khususnya yang kontra. Kalau pun mau keluar tidak berani," ungkap Siswanto, warga Dusun Randuparang.

Sebut warga yang setuju tambang bukan asli Wadas

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved