IPW Nilai Perilaku Semena-mena Polisi di Desa Wadas Langgar Kode Etik : Wajib Diperiksa Propam
Indonesia Police Watch (IPW) menyesalkan perbuatan polisi yang semena-mena dengan warga desa.
"Ini wajib dibawa oleh pemeriksaan Propram, itu sudah jelas mekanismenya. Tetapi apakah kapolri akan melakukan ini? dan menurut saya, untuk memulihkan harus dilakukan, tidak bisa tidak," jelasnya.
Kondisi di Desa Wadas Mulai Kondusif
Kondisi di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah pasca-kericuhan akibat pengukuran lahan, masih menjadi sorotan.
Terkini, situasi di Desa Wadas disebut sudah mulai kondusif.
Bahkan, sebagian aparat kepolisian yang diterjunkan sudah mulai meninggalkan Desa Wadas.
Hal ini disampaikan oleh jurnalis tvOne yang berada di lokasi pada Jumat (11/2/2022) pagi.
"Hingga pagi ini kondisi di Desa Wadas sudah mulai kondusif."
"Bahkan beberapa anggota kepolisian dari Polda maupun Polres Purworejo sendiri sudah mulai ditarik," kata jurnalis tvOne Eddy Suryana, dikutip dari tayangan Youtube tvOne, Jumat (11/2/2022).
Sementara, jangka waktu pengukuran lahan di Desa Wadas untuk keperluan querry tambang batuan andesit sudah berakhir.
Namun masih ada sebagian aparat yang berjaga atau melakukan patroli di Desa Wadas.
Hal ini dilakukan untuk mengamankan Desa Wadas pasca-kericuhan yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir, dikutip dari Tribunnews.com dengan judul Penangkapan Warga Wadas Dinilai Coreng Nama Polri, IPW: Warga Diperlakukan seperti Penjahat
Sebelumnya, kericuhan di Desa Wadas muncul setelah ratusan aparat kepolisian datang untuk mengamankan petugas Badan Pertahanan Nasional (BPN) yang hendak melakukan pengukuran lahan pada Selasa (8/2/2022).
Buntut dari kericuhan tersebut, sebanyak 64 orang warga Wadas yang menolak pengukuran lahan diamankan di Polres Purworejo.
Kini, 64 warga tersebut telah dipulangkan ke masyarakat menggunakan dua bus yang disewa oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
(Tribunnews.com/Maliana, Kompas.com)