Terjebak di Sumur Sedalam 32 Meter Selama 4 Hari, Rayan Meninggal Dunia Saat Berhasil Diselamatkan
Berhari-hari Rayan terperangkap di dalam sumur Maroko, saat kamera diturunkan ke dalam sumur, terlihat secercah harapan.
TRIBUNLOMBOK.COM - Seorang anak laki-laki bernama Rayan tengah menjadi sorotan.
Ia merupakan bocah berusia 5 tahun asal Maroko.
Rayan terjatuh ke dalam sumur sedalam 32 meter.
Ia bertahan di sana selama empat hari.
Sayangnya, nyawa Rayan tidak dapat diselamatkan.
Ia meninggal dunia setelah petugas berhasil mengeluarkannya dari sumur.
Baca juga: Kisah Rayan Terjebak 4 Hari di Lubang Sumur Maroko, Ratusan Orang Panjatkan Doa & Berkemah di Lokasi
Baca juga: Kisah Rayan Oram, Bocah Maroko yang Terjatuh ke Sumur Sedalam 32 Meter Berakhir Duka

Media pemerintah Maroko melaporkan pada Sabtu (5/2/2022) kemarin menjelang tengah malam waktu setempat.
Seperti dilaporkan The New York Times, Minggu (6/2/), publik dan media melihat orang tua Rayan berjalan menuruni lereng ke dalam lorong penyelamat.
Sebelum kembali dengan hening dan naik ambulans tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Setelah beberapa waktu warga tampak kebingungan, kerumunan penonton mulai bubar dalam keheningan yang menusuk.
Baca juga: Kakek di Lombok Jatuh ke Sumur Sedalam Belasan Meter, Jasadnya Ditemukan Sang Anak
Tidak ada pernyataan resmi tentang kondisi bocah itu sampai media Maroko memuat pernyataan istana.
Raja Maroko dilaporkan juga telah menelepon orang tua bocah itu untuk menyampaikan belasungkawa.
Anak laki-laki, bernama Rayan Awram bin Khalid, jatuh 32 meter ke dalam sumur dekat rumahnya di Desa Ighrane, 32 km dari Kota Chefchaouen, Maroko, Selasa sore.
Berhari-hari Rayan terperangkap di dalam sumur, saat kamera diturunkan ke dalam sumur, terlihat secercah harapan saat Rayan, meskipun berdarah, tampak bergerak.
Sejak itu ratusan ribu orang di seluruh dunia terus berjaga-jaga untuk anak itu, memposting dorongan dan dukungan ke Twitter di bawah tagar #SaveRayan.
Baca Juga: Menegangkan! Penyelamat Hampir Mencapai Rayan, Bocah 5 Tahun yang Jatuh ke Sumur 32 meter di Maroko
Tim penyelamat bekerja siang dan malam mencoba mengeluarkan bocah itu, pertama-tama menggali sumur itu sendiri dan kemudian, ketika mereka takut temboknya akan runtuh menimpanya, membuldoser parit raksasa di samping sumur hingga beberapa meter dari tempat dia terjebak.
Sumur itu, menurut pihak berwenang, menyempit karena semakin dalam, dan anak itu terperangkap di ruang sempit yang mereka perkirakan berdiameter kurang dari 50 cm.
Video dari tempat kejadian hari Sabtu malam menunjukkan penyelamat secara manual mengebor ke samping ke arah Rayan, pekerjaan mereka diterangi oleh lampu depan, ketika doa dan teriakan penyemangat meledak dari para penonton yang berkumpul.
Hujan dan batuan keras yang menghalangi pengeboran memperumit proses semalam hingga Sabtu, sehingga penyelamatan berjalan lebih lambat.
Salah satu penyelamat, Abdelhadi Temrani, mengatakan kepada wartawan Sabtu pagi dirinya masih memiliki “harapan besar” Rayan masih hidup, tetapi para pekerja mengatakan, sulit untuk menilai kondisi bocah itu dari kamera. Pak Temrani mengatakan kamera menunjukkan anak laki-laki itu berbaring miring.
Warga berjajar di sekeliling lokasi penyelamatan, berdo'a bersama menurut agama Islam, seperti yang ditayangkan secara langsung oleh TV setempat, serta menghabiskan malam dengan tidur di bawah pohon terdekat, menunggu untuk menyaksikan resolusi krisis.
Baca juga: Balita 2 Tahun Tewas di Sumur Nenek, Bermula saat Orang Tua Buka Puasa Bersama ke Praya
Dari siaran langsung, warga terlihat bergotong royong mendukung operasi penyelamatan, dimana ibu-ibu desa memasak makanan di tempat terbuka bagi regu penyelamat dan warga lain menyediakan logistik seperti air minum.
Keluarga Rayan membuat 'Couscous', hidangan tradisional Maroko, dan menyajikannya kepada orang banyak.
Sementara yang lain membagikan roti dan kurma.
Ayah Rayan mengatakan dia saat Rayan jatuh ke sumur sedang dalam proses memperbaiki sumur miliknya yang lain, pada awalnya tidak menyadari ke mana perginya bocah itu.
Ibunya mengatakan keluarga telah mencari di daerah itu ketika mereka melihat dia pergi, pada awalnya tidak curiga dia telah jatuh ke dalam sumur seperti dikutip dari Kompas TV dengan judul Rayan, Anak Laki-Laki Maroko yang Jatuh ke Sumur 32 Meter Wafat saat Penyelamat Mencapai Tubuhnya.
Kronologi Rayan masuk lubang sumur
Ayah Rayan sedang memperbaiki sumur pada saat kecelakaan terjadi.
Dia mengatakan, putranya jatuh pada satu saat dia mengalihkan pandangan darinya.
Dipimpin oleh Direktorat Perlindungan Sipil Maroko, operasi penyelamatan di kota kecil Tamorot di utara, sekitar 100 km dari kota Chefchaouen, dimulai pada Selasa (1/2/2022) malam.
Rekaman pada Kamis (3/2/2022) dari kamera yang diturunkan ke dalam sumur menunjukkan Rayan masih hidup dan sadar, tetapi tidak ada pembaruan tentang kondisinya sejak itu.
Baca juga: Balita 2 Tahun Tewas di Sumur Nenek, Bermula saat Orang Tua Buka Puasa Bersama ke Praya
Tim penyelamat mencoba untuk memberi Rayan oksigen, makanan, dan air untuk, tetapi tidak diketahui apakah dia dapat menggunakannya.
Campuran tanah berbatu dan berpasir membuat tim penyelamat menilai membuka lubang sumur yang sempit terlalu berbahaya.
Buldoser akhirnya digunakan untuk menggali parit besar di sebelah sumur.
Tim penyelamat kemudian menggali secara horizontal untuk menemukan Rayan.
Beberapa bekerja sampai malam menggunakan lampu sorot yang kuat.
Ratusan orang berkumpul untuk menyaksikan operasi penyelamatan Rayan.
Mereka menyanyikan lagu religi, memanjatkan doa, bahkan ada yang berkemah di lokasi seperti dikutip dari Kompas.com dengan judul "Rayan, Bocah Maroko yang 4 Hari Terjebak di Sumur, Meninggal Dunia".
Kasus Serupa
Insiden nahas menimpa kakek bernama Amaq Sari (70), asal Dusun Padak Satu, Desa Padak, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur.
Kakek malang ini ditemukan tewas oleh anaknya, di dalam sumur sedalam belasan meter, Senin (10/1/2022) malam.
Sumur tersebut tepat berada di halaman rumah korban. Diduga korban terjatuh saat hendak mengambil air.
Insiden ini membuat warga setempat sempat heboh dan panik.
Baca juga: Polda NTB Bekuk 2 Pelaku Tindak Perdagangan Orang, Korban Dijual ke Turki hingga Irak
Baca juga: Nelayan Kecil di NTB Sulit Akses BBM Bersubsidi, Koalisi Dorong Pemerintah Dekatkan Pelayanan
Lalu melaporkan kejadian tersebut kepada petugas kepolisian dan SAR setempat untuk melakukan evakuasi.
Jasad korban akhirnya dievakuasi tim SAR bersama warga.
Terkait insiden itu, Kepala Kantor SAR Mataram Nanang Sigit menjelaskan, korban pertama kali ditemukan oleh anaknya.
"Korban ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia," ujar Nanang.
Lantas kejadian itu dilaporkan ke Polsek Sambelia dan diteruskan ke kantor SAR Mataram.
"Setelah menerima info dini hari tadi (Selasa), kami terjunkan tim rescue Pos SAR Kayangan untuk melakukan evakuasi," kata Nanang, Selasa (11/1/2022).
Tim rescue Pos SAR Kayangan melakukan evakuasi dengan menggunakan peralatan mountaineering, dibantu dari unsur TNI, Polri, pihak keluarga, warga setempat, dan lainnya.
Tim SAR gabungan mengevakuasi kakek tersebut dari dalam sumur.
"Proses evakuasi berlangsung sekitar satu jam, selanjutnya korban diserahkan ke pihak keluarga," tutupnya.
(Kompas TV/ Edwin Shri Bimo)