Harga Minyak Goreng Naik Turun, Pedagang Ayam Geprek di Mataram Berbagi Tips Tetap Bertahan
Pedagang ayam geprek di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat berbagi tips agar tetap bertahan di tengah fluktuasi harga minyak goreng yang tidak menentu.
Penulis: Robbyan Abel Ramdhon | Editor: Sirtupillaili
“Saya pernah kerja di restoran cepat saji, ayam goreng juga jualnya, dari sana saya belajar planning,” tandasnya.
Berkat pengalamannya, Karni bisa menghadapi berbagai perubahan kenaikan harga.
Dia punya cara mensiasati agar fluktuasi harga tidak terlalu mempengaruhi omzet dagangannya.
Selama ini, per hari saja ia dapat menghasilkan omzet sebesar Rp 500 ribu.
Sebelumnya, pada masa awal-awal pandemi, ia menghasilkan Rp 150 ribu hingga Rp 300 ribu saja per hari.
“Sekarang sudah mulai kembali normal,” ujarnya.
Meski demikian, alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram ini berharap harga-harga bahan pokok tidak sering naik terlalu tinggi.
Sebab sebagus apa pun rencana pasti tidak bisa serta-merta menjawab semua persoalan.
“Apalagi ini kan habis covid, jangan terlalu tinggi kalau bisa,” pungkasnya.
(*)