Berita Viral

Ganjar Tendang Tembok Palsu SMA di Tawangmangu, Si Gubernur Jateng Ngamuk: Mau Dibawa ke Kejaksaan?

Saat insepeksi, Ganjar melihat besi pembatas tangga yang karatan, pengelasan tidak sempurna, lantai dan tembok retak, dan bata tempel yang tidak rapi.

Editor: Irsan Yamananda
Twitter
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menendang tembok bangunan SMAN Tawangmangu, Minggu (30/1/2022) 

Dia kemudian memberikan hadiah berupa mainan dan ponsel kepada mereka.

Ganjar juga meberikan sembako serta berjanji akan memberikan peralatan bengkel dan cuci motor kepada Fajar.

"Saya punya alat bengkel kalau kamu mau usaha, alat cuci motor itu yang buat nyemprot mau tidak?

Buat pekerjaan, buka jasa cuci motor, kalau mau saya kasih alatnya," kata Ganjar kepada Fajar. 

"Iya mau pak," jawab Fajar. 

Selain itu orang nomor satu di Jawa Tengah itu juga berniat membantu renovasi rumah yang ditempati Fajar dan keluarga.

Ganjar akan menggunakan dana pribadi dengan syarat Fajar izin kepada pemerintah desa.

Baca juga: Ganjar Pranowo Bertemu Tokoh Perintis Pendidikan Tinggi di NTB Mamik Lalu Azhar

"Kalau RLTH kan angel (susah) karena syaratnya harus ada surat kepemilikan," ujar Ganjar.

Merasa Jadi Obyek Pencintraan dan Coreng Partai Gegara Konten 'Rumah Reyot'

Fajar mengaku mengembalikan sejumlah bantuan yang diberikan setelah mengetahui video kegiatan Ganjar mengunjungi kediamannya diunggah di beberapa media sosial termasuk YouTube.

Pasalnya dia merasa pihaknya hanya dijadikan obyek pencintraan.

"Kebetulan saya itu memang orang tidak punya tapi saya tidak mau kemiskinan saya diunggah hanya untuk pencintraan," ujarnya. 

Terlebih video yang diunggah di kanal YouTuber pribadi Ganjar berjudul "Rumah Reyot Kader PDI Perjuangan di Tanah Bengkok". 

Mengingat unggahan itu kemudian membuat bermunculan komentar miring tentang kemiskinan kader partai.

"Setelah saya melihat komen-komen yang ada di YouTube, kok rasanya seperti mencoreng nama baik partai saya," ucap Fajar seperti yang dikutip dari Kompas.com. 

Dia menjelaskan, di PDI-P, setiap masalah kemiskinan selalu diselesaikan secara gotong royong dan tak perlu diekspos.

Baca juga: Ganjar Pranowo Sempat Mencoba Atraksi Peresean di Desa Sade, Lombok Tengah

"Kami senantiasa membantu satu sama lain dan itu tidak diberitakan ke mana-mana," ungkapnya.

Sebab itu, Fajar merasa tidak enak dengan sesama kader PDI-P karena seolah-olah mereka tak memperhatikan dirinya. 

Bantuan Dikembalikan ke Kelurahan

Adapun Fajar mengembalikan bantuan tersebut melalui petugas di Kantor Kelurahan Mungseng, Kabupaten Temanggung.

Pengembalian bantuan dari Ganjar kemudian diterima oleh seorang pegawai Kelurahan Mungseng.

Pria berusia 38 tahun ini mengaku terpaksa mengembalikan bantuan melalui kantor kelurahan karena tidak tahu bagaimana harus mengembalikan.

"Karena saya tidak tahu arah jalannya ke mana kalau mengembalikan itu bagaimana, terpaksa saya kembalikan kepada pihak kelurahan yang lebih tahu," ujarnya.

Fajar berharap bantuan itu diteruskan pihak kelurahan ke Kantor Gubernur Jawa Tengah.

Ganjar Pranowo Persilahkan Fajar Kembalikan Bantuan

Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menanggapi terkait keputusan Fajar Nugroho yang mengembalikan bantuan darinya berupa mainan anak-anak hingga telepon seluler.

Ganjar menyebut belum tahu secara pasti alasan Fajar mengembalikan bantuan, mengingat Gubernur Jateng ini mengaku baru membaca kabar tersebut.

"Saya belum tahu ya, saya baru lihat dan dengar waktu saya datang baik-baik saja dan menerima," kata Ganjar seperti yang diwartakan Tribun Jateng,  Kamis (13/1). 

Kendri demikan Ganjar mengaku tidak mempermasalahkan keputusan Fajar dan mempersilahkan jika ingin mengembalikan bantuan. 

"Kalau dikembalikan iya tidak papa," ungkap Ganjar singkat. 

(Kompas/ Kontributor Kota Solo, Fristin Intan Sulistyowati)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved