PROFIL TGB KH M Zainul Majdi, Ketua Umum PB NWDI 2022-2027, Ulama Karismatik Cucu Maulana Syaikh
TGB terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) periode 2022-2027
Pada tahun 1992 TGB muda berangkat ke Kairo, Mesir untuk menimba ilmu di Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir dan Ilmu-Ilmu Al-Qur’an Universitas Al-Azhar Kairo.
TGB berhasil lulus meraih gelar LC (S1) pada tahun 1996.

5 tahun berselang, TGB meraih Master of Art (M.A.) dengan predikat “Jayyid Jiddan”.
Pulang dari Mesir, TGB berdakwah di Pesantren Assyafiiyah milik KH Abdullah Syafii.
Kemudian pulang ke Pancor melanjutkan pengelolaan Pondok Pesantren Darunnahdlatain NW Pancor, peninggalan kakek TGB sejak tahun 1999 sampai saat ini.
Di tangan TGB, Pondok Pesantren Darunnahdlatain NW Pancor mengalami kemajuan pesat.
Baik dari segi fisik, prasarana, sumberdaya dan jumlah santri.
Asal Mula Panggilan TGB
Karena aktivitasnya berdakwah ke seluruh pelosok Lombok atas undangan jamaah sejak kembali dari Mesir inilah, kemudian tokoh-tokoh masyarakat Pancor memanggil beliau sebagai Tuan Guru Bajang.
Mirip seperti panggilan masyarakat Pancor ketika kakek TGB, TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid datang dari Makkah.
Sebutan Tuan Guru Bajang atau sering disingkat TGB itulah yang sejak saat itu dikenal oleh masyarakat NTB bahkan Indonesia.
Setelah menyelesaikan pendidikan S1 dan S2 di Al-Azhar selama 10 tahun, TGB KH M Zainul Majdi melanjutkan ke program S3 di universitas dan jurusan yang sama.
Oktober 2002, proposal disertasi TGB diterima.
Disertasi TGB itu berjudul “Studi dan Analisis terhadap Manuskrip Kitab Tafsir Ibnu Kamal Basya dari Awal Surat An-Nahl sampai Akhir Surat Ash-Shoffat”.

Disertasi TGB disusun di bawah bimbingan Prof Dr Said Muhammad Dasuqi dan Prof Dr Ahmad Syahaq Ahmad.
TGB berhasil meraih gelar Doktor dengan predikat “Martabah EL-Syaraf El Ula Ma`a Haqqutba” atau Summa Cumlaude pada Sabtu, 8 Januari 2011 dalam munaqosah (sidang) dengan Dosen Penguji Prof Dr Abdul Hay Hussein Al-Farmawi dan Prof Dr Al-Muhammady Abdurrahman Abdullah Ats-Tsuluts.