MXGP Samota 2022
Persiapan MXGP Sumbawa, DPMD Undang Camat dan Kepala Desa Bahas Akomodasi Penginapan
Kepala desa dan camat di Kabupaten Sumbawa diajak untuk membahas ketersediaan Akomodasi penginapan bagi para pengunjung MXGP Sumbawa
Penulis: Galan Rezki Waskita | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan wartawan Tibunlombok.com, Galan Rezki Waskita
TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA - Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sumbawa, Rachman Ansori, mengundang camat dan kepala desa.
Kepala desa dan camat diajak untuk membahas ketersediaan akomodasi penginapan bagi para pengunjung MXGP Sumbawa.
Diketahui, MXGP Sumbawa akan diselenggarakan di Samota pada Juni 2022.
“Jadi kami mengundang Kepala Desa dan Camat di sekitar lokasi utama, paling tidak yang di radius setengah jam dari lokasi utama,” kata Rachman Ansori pada Jum’at, (28/1/2022).
Baca juga: Kota Bima Sepi dari Kemeriahan MotoGP dan MXGP
Pembahasan pada Jumat pagi tersebut juga dihadiri oleh pihak Dinas Pariwisata sebagai tindak lanjut dari arahan Bupati Sumbawa.
Yakni berfokus membangkitkan kebersamaan masyarakat sebagai dorongan untuk mempersiapkan diri terkait kebutuhan akomodasi penginapan.
Mengingat, saat ini Sumbawa hanya memiliki 900 ratus kamar penginapan dengan posisi yang tersebar.
Kepada Tribunlombok.com, Rachman menyebut rumah warga berpotensi untuk dijadikan tempat penginapan.
Baca juga: Pengusaha Kapal Cepat Pelabuhan Kayangan Harap Imbas Ekonomi MotoGP Mandalika dan MXGP Samota
Para kepala desa dan camat yang diundang menyambut baik wacana ini.
Mereka akhirnya diminta untuk mengumpulkan data masyarakat yang bersedia menjadikan kamar rumahnya sebagai homestay.
Rachman memperjelas bahwa kriteria utama tempat yang akan dijadikan penginapan tersebut haruslah bersih.
Selanjutnya, tempat tersebut juga harus menyediakan air bersih dan kamar mandi.
“Jadi itulah yang akan memenuhi kebutuhan akomodasi selain hotel dan homestay yang sudah ada,” terang Rachman yang saat itu berada di ruang kerjanya.
Namun demikian, saat ini juga sedang disiapkan skenario lain seperti Camping Ground.
Skenario ini dikhususkan bagi backpacker yang lebih suka membuat tenda.
Rachman Menegaskan, setiap skenario masih berada ditingkat pendataan untuk kemudian dipetakan oleh panitia induk di Kantor bupati.
(*)