Dicky Cerita Detik-detik Wafatnya Soeharto, Tak Jadi Ikut Kondangan Saat Kondisi Mendiang Memburuk
Kabar meninggalnya Soeharto pertama kali diungkapkan oleh Kepala Polsek Kebayoran Baru berpangkat komisaris polisi bernama Dicky Sondani.
Dokter kembali mengatakan bahwa kondisi Pak Harto semakin menurun.
Bahkan, dokter menyebut wafatnya Pak Harto tinggal menunggu waktu.
"Saya ingat sekali saya lima kali bolak-balik, keluar masuk rumah sakit.
Nah, pas masuk ke rumah sakit yang terakhir, dokter menyatakan bahwa Pak Harto sudah meninggal dunia," kata dia.
Tak bisa bohong
Mengetahui kabar meninggalnya Soeharto, Dicky keluar dari rumah sakit lagi untuk mempersiapkan personel pengamanan tambahan. Dia juga berkoordinasi dengan TNI yang turut mengirimkan pasukan.
Saat itu, dia adalah perwira polisi tertinggi yang ada di RSPP.
Rupanya, gerak-gerik Dicky terpantau puluhan awak media yang menunggu di rumah sakit.
Dicky merasa para wartawan curiga melihat dirinya yang sibuk berkoordinasi melalui handy talkie untuk menambah personel.
"Mungkin ada sekitar 100 wartawan tiba-tiba mengerubuti saya, bertanya, ada apa, Pak? Kok ada personel tambahan segala," kata Dicky.
Dicky pun mengaku tak bisa berbohong. Di situlah dia menyampaikan bahwa Pak Harto telah tiada.
Baca juga: Mantan KSAD Wismoyo Arismunandar Meninggal Dunia, Inilah Sosok Ipar Soeharto Sekaligus Atlet Judo
"Ya, saya jujur saja. Saya bilang, Pak Harto meninggal dunia pukul 13.10 WIB. Saya tidak bisa membohongi publik saat itu. Karena memang saya tahu dari dokternya langsung," tuturnya.
Dicky merasa semua terjadi begitu cepat. Kabar duka mantan presiden yang telah berkuasa selama 32 tahun itu bukan datang dari keluarga atau petinggi negeri, melainkan dari mulut seorang Kapolsek Kebayoran Baru berpangkat kompol.
Meski begitu, pernyataan Dicky tidak berimbas pada teguran dari keluarga Soeharto atau atasannya. Tetapi, ia juga tak mendapat apreaiasi.
Karier dan kehidupan Dicky selanjutnya berjalan apa adanya.