Soal Tuduhan Perbudakan Bupati Langkat Dibantah Tahanan, Minta Bekerja Sendiri, Makan Juga Layak
Para tahanan justru merasa hidup lebih teratur saat berada di dalam kerangkeng tersebut.
Sebab, Jimmy merasa jenuh jika terus berada di dalam kerangkeng tanpa kegiatan.
"Soal kegiatan yang di kelapa sawit itu bukan seperti itu (diperbudak)."
Itu kami sendiri yang meminta ke pembina diberikan kegiatan yang kami sanggup," kata Jimmy, dikutip dari tayangan Youtube Kompas TV, Kamis (27/1/2022).
Menurutnya, pekerjaan setiap orang di tempat tersebut berbeda-beda.
Ada yang di kebun kelapa sawit, ada yang di bengkel hingga di pabrik.
Saat itu, Jimmy melakukan kegiatan untuk menyortir kepala sawit di pabrik milik sang bupati.
"Bukan di kebun semua, beda-beda, dulu saya di sortasi di pabrik," ungkapnya.
Makanan yang Disediakan Berlebih
Jimmy juga membantah soal pemberian makanan yang tidak layak saat berada di kerangkeng itu.
Ia menyebut, makanan yang diberikan sangat cukup bahkan berlebih.
"Itu tidak benar sama sekali (makanan yang diberi tak layak, red), yang saya alami kalau soal konsumsi itu sangat mencukupi malah berlebihan," jelasnya.

Jimmy mengaku mendapat makan 3-4 kali sehari.
Sarapan pada pukul 07.00 WIB, pukul 12.00 WIB, dan selepas maghrib sekira 18.00 WIB.
Bahkan, saat malam hari, Jimmy menyebut kerap diberi makan kembali.
"Kalau pagi sarapan setengah 7 sudah datang, kadang kalau pagi nasi goreng."
"Menunya diganti, tidak itu terus setiap hari," ungkapnya.
(Tribunnews.com/Maliana, TribunMedan.com/Satia, KompasTV/Hadi Basri)