Sosok Kakek yang Tewas Dikeroyok Massa Ternyata Pengusaha Dermawan, Keluarga Curiga Ada Dalangnya

Sosok kakek WH yang tewas dikeroyok massa setelah diteriaki maling terungkap, ternyata pengusaha dermawan dan tak ada musuh

Penulis: wulanndari25 | Editor: Wulan Kurnia Putri
TribunJakarta.com
Jajaran Polrestro Jakarta Timur saat melakukan olah TKP kasus diduga pencurian mobil di Cakung, Minggu (23/1/2022) - Terungkap sosok provokator yang mengakibatkan kakek Wiyanto Halim (89) dikeroyok puluhan pemuda di Cakung, Jakarta Timur, pada Minggu (23/1/2022). 

TRIBUNLOMBOK.COM - Viral di media sosial, detik-detik massa kejar mobil MPV di Jalan Pulokambing, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur pada Minggu (23/1/2022) dini hari.

Pengendara mobil tersebut tewas dikeroyok massa yang meneriaki maling.

Namun nyatanya, pihak kepolisian tak menemukan bukti korban adalah pencuri.

Ternyata korban adalah seorang lansia berusia 89 tahun.

Tangkapan layar aksi kejar-kejaran pengemudi motor dan pengemudi mobil di Cakung, Jakarta Timur, Minggu (23/1/2022) dini hari.
Tangkapan layar aksi kejar-kejaran pengemudi motor dan pengemudi mobil di Cakung, Jakarta Timur, Minggu (23/1/2022) dini hari. (instagram Jurnalisupdate)

Ia adalah Wiyanto Halim alias WH.

Baca juga: Putri Nurul Arifin, Maura Magnalia Meninggal Dunia di Usia 28 Tahun, Ditemukan Tak Bernyawa di Kamar

Dilansir TribunJakarta.com, beliau adalah seorang pengusaha sukses di Jakarta.

Bukan hanya sukses, Wiyanto Halim adalah orang yang dikenal sangat dermawan.

Bryna, anak dari almarhum Wiyanto Halim, saat menggelar konferensi pers di rumah duka Grand Heaven Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (24/1/2022) menjelaskan soal sosok ayahnya tersebut.

Keluarga korban, melalui kuasa hukum, Wiyanto Halim menjelaskan, pria yang dahulunya bekerja sebagai pengusaha itu keluar rumah tanpa sepengetahuan keluarga.

Wiyanto Halim biasanya ditemani oleh sopir.

Namun pada malam kejadian, sopir lansia tersebut sedang cuti.

Baca juga: Instruksi Presiden Tak Digubris, Harga Minyak Goreng di Kota Bima Masih Mahal

"Keluar tanpa sepengetahuan keluarga," ucap pengacara Wiyanto Halim, Freddy Y. Patty.

"Biasanya ada sopir, tapi sedang cuti," imbuhnya.

Tim pengacara Wiyanto Halim yang lain lalu menjelaskan, lansia itu tidak memiliki masalah kesehatan apa-apa.

Wiyanto Halim hanya mengalami masalah pendengaran, namun ia selalu menggunakan alat bantu dengar.

"Kesehatan tidak masalah, hanya telinga," katanya.

Bryna kemudian menegaskan tidak terima ayahnya meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan.

Ia berharap ada keadilan untuk sang ayah tercinta.

Baca juga: VIRAL Video Lansia Tewas Dikeroyok Pengendara, Diteriaki Maling Ternyata Tak Terbukti Pencuri

"Saya tidak menerima papa meniggal dalam keadaan mengenaskan," ucap Bryna.

"Kita minta keadilan," imbuhnya.

Bryna mengatakan pada saat malam kejadian Minggu (23/1/2022) dini hari, ayahnya tidak bilang ingin pergi kemana.

"Tidak izin, biasanya papa keluar sebentar, terus pulang, enggak biasa terlalu malam," kata Bryna.

"Tidak ada komunikasi," imbuhnya.

Anak Wiyanto Halim tersebut kemudian mengatakan ayahnya sangat dermawan.

Ia adalah orang yang royal, dan tidak bisa melihat orang lain kesusahan.

"Papa itu orang yang royal, dia enggak bisa lihat orang susah. Dia selalu kepikiran," ucap Bryna.

"Dan Papa orang tegas, dan pantang menyerah, itu sikap yang saya kagumi," imbuhnya.

Dikutip TribunJakarta.com, pihak pengacara menyebutkan jika keluarga yakin ada dalang di balik tewasnya Wiyanto Halim.

Baca juga: Viral Video Haikal Hassan Diduga Diusir Jemaah, Polisi Beri Bantahan: Cuma Minta Ceramah Dipercepat

"Buat kami ini bukan sekedar pengeroyokan biasa. Ini pasti ada dalangnya, ada pihak-pihak yang memang menghendaki hal ini terjadi, ini keyakinan keluarga," kata Freddy.

Mewakili keluarga, Freddy menilai peristiwa mulai dari dituduhnya Wiyanto Halim sebagai maling mobil, aksi pengejaran, hingga pengeroyokan berujung meninggalnya korban terjadi disengaja.

Karenanya, keluarga berharap polisi bisa mengungkap kebenaran di balik dugaan dalang penganiayaan serta motif apa yang melandasinya.

"Kami sangat berharap bahwa para pelaku utama, aktor, di balik kejadian ini bisa diusut dan motif apa yang membuat mereka melakukan ini bisa dibuktikan. Jangan ada hal-hal yang tersembunyi," tegas Freddy.

Meski begitu, pihak kepolisian bak mencari titik terang.

Ada provokator yang berhasil diamankan.

Dalam artikel TribunJakarta.com yang berjudul Ini Sosok Provokator yang Buat Kakek 89 Tahun Tewas, Diteriaki Maling hingga Dikeroyok Puluhan Massa, polisi ungkap alasan provokator meneriaki Halim sebagai maling, padahal bukan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menjelaskan, tersangka berinisial R diduga memprovokasi pengendara lain dengan berteriak maling karena tersenggol oleh kendaraan korban.

Hal tersebut diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan sementara terhadap tersangka R dan 13 orang lain yang telah diamankan.

"Ini yang diakui oleh pemilik motor (tersangka) yang diserempet tersebut," ujar Zulpan kepada wartawan, Senin (24/1/2022).

"Pemilik motor yang tersenggol tersebut mengakui memprovokasi dengan teriakan maling," tambahnya.

Akibatnya, kata Zulpan, pengendara lain yang berada di sekitar lokasi kejadian berusaha mengejar HM, sampai akhirnya berujung aksi pengeroyokan.

"Sehingga mengakibatkan orang-orang di sekitar berempati dan mengejar secara beramai-ramai dengan menggunakan motor terhadap pengemudi Toyota Rush tersebut," ungkap Zulpan.

Saat ini, kata Zulpan, penyidik masih melakukan pengembangan untuk mencari tersangka lain dalam kasus pengeroyokan tersebut.

"Tentunya dengan kasus ini tidak akan berhenti satu tersangka, akan berkembang kepada tersangka lain, karena seperti yang kami lihat di video viral tersebut bahwa ada beberapa kendaraan lain yang melakukan pengejaran," tutur Zulpan.

Zulpan sebelumnya menjelaskan, polisi sudah melakukan penyelidikan dengan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa 14 orang.

"Kami melakukan cek analisis TKP berdasarkan rekaman (kamera) CCTV yang ada.

Kemudian, sampai sore ini kami sudah melakukan pemeriksaan dan masih berlangsung," ujar Zulpan.

"Ada 14 orang yang sudah kami amankan dan periksa terkait hal ini," sambungnya.

Dari ke-14 orang tersebut, kata Zulpan, penyidik menetapkan R sebagai tersangka.

Mendiang Halim Punya Musuh?

Freddy, dalam konferensi pers petang ini, kembali menjabarkan indikasi lain terkait dugaan adanya dalang di balik tewasnya Halim.

Sebelum tutup usia, mendiang Halim sebenarnya tidak memiliki musuh spesifik yang diketahui keluarga.

Namun memang sudah puluhan tahun ini almarhum berjuang mengurus masalah sengketa tanah melawan seseorang.

"Sejak tahun 1978 sampai hari ini beliau punya tanah di Tangerang dan sampai saat ini masih proses persidangan, 33 tahun beliau memperjuangkan hak-hak atas tanahnya sampai saat ini belum pernah selesai," kata Freddy.

"Dengan lawannya, Suherman Miharja. Sementara ini dari keluarga mungkin belum mengarah ke sana. Kami belum bisa menuduh siapapun," sambungnya. (*)

(Tribunlombok.com/ TribunJakarta.com)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved