BPBD Kabupaten Sumbawa Agendakan Penguatan Basis Relawan Bencana
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa agendakan penguatan basis relawan bencana.
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Galan Rezki Waskita
TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa mengagendakan penguatan basis relawan bencana.
Penguatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran tim dari sisi internal dan eksternal BPBD.
Tindakan ini dirasa perlu mengingat daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan daerah yang rawan bencana.
Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Rusdianto AR, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sumbawa pada Selasa, (25/1/2022).
“Cincin-cincin bencananya ya di sini (NTB), sehingga kita harus mengantisipasinya di tingkat masyarakat,” kata laki-laki yang kerap disapa Anto itu.
Secara teknis, BPBD menyediakan fasilitas penanggulangan kebencanaan yang dibutuhkan para relawan.
Baca juga: Seluk-beluk Wisata Taman Narmada Lombok Barat, Bangunan Bersejarah hingga Kolam-kolam Raja
“Misalnya kalau dibutuhkan tenda, silahkan. Misalnya kalau ada pelatihan-pelatihan kebencanaan, kita punya peralatan,” ujar Anto.
Penguatan ini diadakan mengingat para relawan merupakan orang yang berada di garda terdepan saat terjadi bencana.
Para relawan tersebut di antaranya adalah Pramuka dan Palang Merah Indonesia (PMI).
Selain itu para relawan Berani Lawan Covid-19 (BLC) kini juga mengambil peran dalam penanggulangan bencana.
Mereka merupakan satu di antara sumber informasi bencana yang ada di lingkungan masyarakat.
Baca juga: NTB Makin Siap Gelar MotoGP Mandalika 2022, Gubernur Zulkieflimansyah: Belum Ada Kendala Berarti
Baca juga: Jelang MotoGP Mandalika Lombok, Kota Bima Mulai Bersolek
Namun meski ingin terus memfasilitasi, Anto mengakui ketersediaan alat kebencanaan ini masih perlu untuk ditingkatkan.
Kekurangan tersebut terutama pada alat vertical rescue.
Vertical rescue adalah proses evakuasi Search and Rescue (SAR) dari titik rendah menuju titik yang tinggi atau sebaliknya pada medan yang curam.
“Walaupun ada, tetapi masih kuranglah dari standar yang ada. Itu yang kita harapkan untuk terus berbenah,” tutup Anto pada Tribunlombok.com.
(*)