Kuliah Umum di UNU NTB, Khofifah Dorong Indonesia Jadi Global-Hub Ekonomi Syariah
Hal ini dilakukan untuk mempercepat pencapaian target Indonesia sebagai global-hub ekonomi syariah dunia.
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Salma Fenty
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak dunia pesantren dan perguruan tinggi Islam meningkatkan kontribusinya dalam penguatan eksosistem ekonomi syariah di Indonesia.
Hal ini dilakukan untuk mempercepat pencapaian target Indonesia sebagai global-hub ekonomi syariah dunia.
Ajakan tersebut disampaikan Khofifah saat menjadi pembicara utama dalam Studium Generale Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Nusa Tenggara Barat, Rabu (19/1/2022).
Kuliah umum ini mengambil tema Ekonomi Islam dan Kemandirian Umat Menuju Arus Baru Ekonomi Indonesia, di Hotel Prime Park Mataram.
Baca juga: Aksi Gubernur Khofifah Jajal Sirkuit Mandalika Bareng Pembalap Moto3 Indonesia Mario Suryo Aji
Baca juga: Gubernur Jatim Buka Suara setelah Pesta Ulang Tahunnya Diduga Picu Kerumunan, Khofifah: Mohon Maaf
Khofifah mengatakan, ekosistem tersebut membutuhkan dukungan kelembagaan, sumber daya manusia (SDM), penelitian dan pengembangan, regulasi, branding, dan teknologi digital.
Karenanya, Ia berharap civitas akademika UNU NTB dapat mengambil peran di setiap sektor tersebut.
Menurut Khofifah, Indonesia adalah negara dengan peluang besar untuk menjadi Episentrum Pengembangan Ekonomi Islam Dunia.
Ia memaparkan, dilansir dari data Good News From Indonesia (GNFI), tahun 2020 silam Indonesia mencatatkan diri menjadi Negara Islam dengan Skala Ekonomi Terbesar dari Organization of Islamic Cooperation (OIC) Countries.
Di sini, skala ekonomi Indonesia tercatat mencapai 1.088.768 juta dollar.
”Ekosistem Ekonomi Islam Indonesia sudah ada. Mahasiswa dan mahasantri pastinya bisa melihat potensi ini dan membangun sinergi kuat untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi terbesar di antara negara Islam," katanya.
Khofifah menyampaikan, hal ini bisa menjadi titik awal bagi mahasiswa Islam untuk menjadi lebih fokus pada sektor ekonomi.
Salah satunya dengan mengembangkan jiwa kewirausahaan di kalangan civitas akademika perguruan tinggi.
Dimana, perguruan tinggi Islam memiliki potensi untuk menjadi pionir tumbuhnya ekonomi di Indonesia dan dunia.
“Jiwa enterpreneurship harus ditanamkan dan dipraktikkan. Mahasiswa dan Mahasantri harus bisa menjadi bagian dari penguatan ekonomi indonesia bahkan dunia,” sebutnya.
Terkait industri halal, Khofifah menyampaikan proses pelembagaan Halal Center oleh perguruan tinggi dapat memberikan percepatan sertifikasi halal, khususnya makanan dan minuman (mamin) di NTB.
Khofifah berharap, Halal Center ini dapat membantu percepatan sertifikasi makanan dan minuman Halal.
Mengingat tahun ini target BPJPH akan mensertifikasi 10 juta item produk Halal.
Selain Halal Center, Khofifah melanjutkan, pemasaran produk halal dapat disokong oleh penerapan digitalisasi seperti Sistem Informasi Produk Halal (Sipahala).
Ini mengingat industri halal bukan hanya datang dari IKM, tapi juga UKM dan mikrobisnis.
Di akhir, Khofifah mengimbau mahasiswa Islam di mana pun senantiasa membangun kebersamaan dan kerukunan.
”Ini merupakan jalan untuk menjaga NKRI tetap utuh, aman dalam persatuan dan persaudaraan,” katanya.
(*)