Menteri Risma Terharu Mendengar Shalawat Anak-anak Korban Banjir di Lombok

Tinjau korban banjir bandang, Menteri Sosial Tri Rismaharini disambut shalawat anak-anak korban banjir di Desa Batu Layar,

TribunLombok.com/Sirtupillaili
BENCANA: Mensos Tri Rismaharini terharu saat bershalawat bersama anak-anak korban banjir bandang di Desa Batu Layar Barat, Lombok Barat, Jumat (10/12/2021).  

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT - Tinjau korban banjir bandang, Menteri Sosial Tri Rismaharini disambut shalawat anak-anak korban banjir di Desa Batu Layar, Kecamatan Batu Layar, Lombok Barat, Jumat (10/12/2021).

Hal itu terjadi saat Risma meninjau posko layanan dukungan psikolog sosial, di Dusun Batu Layar.

Saat menemui anak-anak korban banjir, Risma meminta anak-anak tersebut menyampaikan keinginannya.

Juga meminta anak-anak tersebut menunjukkan kemampuannya. Seperti bernyanyi. Mereka yang berani maju ke depan mendapatkan hadiah mainan.

Beberapa anak maju dan menceritakan apa yang mereka alami saat terjadi banjir bandang, Senin (6/12/2021).

Sampai salah seorang anak bernama Muhammad Arian Hadinata (10), maju ke depan. 

Dia awalnya mengatakan akan bernyanyi di hadapan Menteri Sosial Tri Rismaharini.

Baca juga: Toko Indomaret di Jalur Bypass Lombok Tengah Terbakar

Tapi bocah yang duduk di kelas IV SDN 4 Batu Layar itu justru bingung saat diminta menyanyi sang menteri.

"Ayo mau nyanyi apa?" tanya Risma pada Muhammad Arian Hadinata, yang masih diam.

Dia pun meminta izin untuk membacakan shalawat Nabi Muhammad di depan Mensos Risma dan Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah.

Tanpa pikir panjang, setelah menarik napas Muhammad Arian Hadinata membacakan shalawat Nabi yang secara spontan diikuti anak-anak lainnya.

DAMPAK BANJIR: Rumah dan motor warga rusak akibat banjir bandang di Batu Layar Utara, Lombok Barat, Selasa (7/12/2021).
DAMPAK BANJIR: Rumah dan motor warga rusak akibat banjir bandang di Batu Layar Utara, Lombok Barat, Selasa (7/12/2021). (TribunLombok.com/Sirtupillaili)

Risma pun tampak diam menyimak shalawat yang dilantunkan si anak.

Lantunan shalawat Nabi yang membuat suasana di posko pun berubah haru. 

Hampir semua warga hingga Mensos Risma ikut bershalawat bersama Nata.

Dalam suasana haru korban banjir bandang. Beberapa warga di lokasi tersebut mengaku merinding dengan suasana tersebut.

"Sampai merinding kita dibuat tadi," kata Husni Thamrin, petugas Dinas Sosial di lokasi tersebut.

Dia mengaku cukup kaget dengan aksi Muhammad Arian Hadinata yang melantunkan shalawat.

Baca juga: Korban Banjir Lombok Tangisi Motornya Hanyut, Hatniah: Sekarang Apa yang Saya Pakai Usaha?    

Padahal, di posko mereka sudah melatih anak-anak tersebut menyanyikan lagu "Selamat Datang Ibu Menteri".

Husni Thamrin tidak menyangka anak-anak tersebut justru membacakan shalawat yang membuat warga yang hadir ikut sedih.

"Aksi ini murni dari anak-anak, kami pun dibuat kaget," ujarnya senang.

Tidak hanya Husni Thamrin, mata Mensos Risma pun tampak berkaca-kaca dan beberapa kali minta tisu untuk mengusap air matanya.

Husni menjelaskan, posko tersebut didirikan untuk membantu anak-anak korban banjir agar tidak trauma berkepanjangan.

Di posko mereka diajak bermain dan bernyanyi agar tidak larut dalam suasana sedih.

"Mereka masih trauma tapi kita perbaiki (pulihkan) pelan-pelan," katanya.

Sementara itu, Muhammad Arian Hadinata mengaku senang bisa menunjukkan kemampuannya melantunkan shalawat di hadapan Mensos Risma.

"Senang shalawat di depan ibu menteri," katanya, malu-malu.

Dia tadi sempat bingung mau menyanyikan lagu apa. Sehingga dia kepikiran untuk bershalawat, hal yang biasa dia lantunkan di masjid menjelang waktu salat di masjid.

Baca juga: Balita 3 Tahun di Lombok Tengah Tewas Hanyut di Sungai

"Saya baca shalawat biar teman-teman yang lain bisa mengikuti," kata Hadinata.

Dia kini merasa lebih tenang dibandingkan sebelumnya. Tapi belum bisa pulang karena keluarga masih mengungsi.

Hadinata ingin segera bisa belajar lagi di sekolah seperti biasa.

Dia mengaku sedih SDN 4 Batu Layar, sekolahnya ikut rusak diterjang banjir.

Sementara itu, dalam kunjungan tersebut Menteri Sosial Tri Rismaharini meninjau korban banjir di lokasi pengungsi Desa Batu Layar Barat, Kecamatan Batu Layar.

Dia sempat berjalan kaki meninjau kondisi rumah warga terdampak baju sekitar 150 meter.

Setelah melihat kondisi lapangan, Mensos Risma berencana memindahkan lokasi pengungsian yang lebih aman dari lokasi saat ini.

Kementerian Sosial sendiri telah melakukan upaya penanganan dampak bencana dengan mengerahkan para Taruna Siaga Bencana (Tagana) untuk membantu proses evakuasi, mengasesmen para korban, serta menyalurkan kebutuhan logistik.

Para Tagana juga telah mendirikan Dapur Umum yang hingga kemarin (9/12/2021) telah memproduksi 13.847 bungkus makanan siap saji.

PENCARIAN: Tim gabungan SAR Mataram bersama BPBD dan TNI-Polri melakukan pencarian korban yang hanyut terbawa luapan air sungai dalam banjir bandang di Batu Layar, Lombok Barat, Selasa (7/12/2021).
PENCARIAN: Tim gabungan SAR Mataram bersama BPBD dan TNI-Polri melakukan pencarian korban yang hanyut terbawa luapan air sungai dalam banjir bandang di Batu Layar, Lombok Barat, Selasa (7/12/2021). (TribunLombok.com/Sirtupillaili)

Delapan titik posko pengungsian juga turut didirikan.

Layanan Dukungan Psikososial (LDP) juga turut diberikan untuk mengurangi beban psikologis dan trauma pascabencana khususnya pada kelompok rentan.

Bantuan logistik tanggap darurat telah disalurkan dari buffer stock Lombok yang terdiri dari Sembako 650 paket, Foodware 50 paket, Family Kit 50 paket, Kidsware 50 paket, peralatan dapur keluarga 50 paket, Tenda Gulung 40 lembar, Kasur 30 unit dan Velbed 5 buah.

Baca juga: Korem 162/WB Dirikan Dapur Umum di Tiga Lokasi untuk Membantu Korban Banjir Lombok

Bantuan yang diberikan oleh Mensos di lokasi peninjauan yaitu sarung 500 lembar, mainan anak 200 pcs, snack 300 paket, obat-obatan, biskuit 420 bungkus, dan popok anak 200 pak.

Total nilai bantuan logistik yang disalurkan sebesar Rp287.725.425

Selain itu, Mensos juga menyerahkan santunan ahli waris untuk 5 orang korban meninggal dunia Rp 75 juta.

Masing-masing mendapatkan Rp15 juta, dan santunan luka berat untuk 1 orang Rp 5 juta.

Sehingga, total nilai santunan sebesar Rp 80 juta.

Dengan demikian total bantuan dari Kemensos baik berupa bantuan logistik maupun santunan sebesar Rp 367 juta.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved