Daun Telinga Bocah 8 Tahun Putus Dijambret, Polres Lobar Berikan Trauma Healing
Bocah 8 tahun yang menjadi korban penjambretan di Lombok Barat hingga daun telinga putus mengalami trauma
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT -
Bocah 8 tahun yang menjadi korban penjambretan di Lombok Barat hingga daun telinga putus mengalami trauma.
Karena itu, Polres Lombok Barat berupaya membantu proses pemulihan psikologi si korban.
"Korbannya merupakan anak-anak, usia delapan tahun, dan masih duduk di kelas 4 SD, kami langsung mendatangi korban," kata
Kapolsek Gerung Polres Lombok Barat AKP Syaripuddin Zohri, dalam keterangan pers, Kamis (9/12/2021).
Karena korbannya adalah anak-anak, maka pihaknya melakukan trauma healing terhadap korban.
Baca juga: Kementerian Pendidikan Tinjau Program Kampus Merdeka di Universitas Hamzanwadi
Aksi penjambretan terhadap anak 8 tahun itu terjadi di Dusun Dasan Tapen Barat, Desa Dasan Tapen Gerung, Sabtu (4/12/2021).
Penjambret menarik anting-anting korban hingga daun telinga sebelah kirinya putus.
Bocah perempuan ini mengalami luka cukup parah dengan luka sobek di telinga kiri.
Syaripuddin Zohri menuturkan, pada saat pertama kali mendatangi korban, dia masih merasa tertekan.
Si bocah tampak takut melihat petugas kepolisian berseragam.
"Kemudian setelah didatangi kedua kali, korban sudah mulai terbiasa dengan kedatangan pihak kepolisian," ucapnya.
Baca juga: Mahasiswa Universitas Hamzanwadi Pamerkan Hasil Karya PKKM
Baca juga: Korban Banjir Lombok Tangisi Motornya Hanyut, Hatniah: Sekarang Apa yang Saya Pakai Usaha?
Untuk menghilangkan rasa trauma korban, Polsek Gerung menyerahkan hadiah kepada korban, mengganti anting korban yang dijambret oleh pelaku
"Kami memberikan hadiah, menggantikan anting-antingnya, sehingga korban menerima dan mengucapkan terimakasih kepada Polres Lombok Barat," katanya.
Trauma korban atas peristiwa buruk yang dialaminya berangsur-angsur hilang, dan mulai normal kembali.
"Saat kejadian itu, korban sedang menuju ke rumah temannya untuk belajar, dan setelah peristiwa itu korban benar-benar merasa trauma," tandasnya.
Terkait peristiwa jambret yang menimpa anak-anak, Kapolsek Gerung menghimbau agar tidak memaikan perhiasan berlebih terhadap anak.
"Termasuk jangan memberikan anak bermain HP sendirian, karena dapat mengundang aksi kejahatan kejahatan terhadap anak," tandasnya.
(*)